Jumat, 18 November 2011

Dehidrasi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Air memiliki manfaat penting bagi kesehatan seperti meningkatkan kemampuan kognitif, pencegahan batu dan infeksi kandung kemih hingga mencegah obesitas. Cegah gangguan kesehatan dengan minur air yang cukup. Air adalah komponen terbesar di dalam tubuh manusia. Kandungannya bervariasi sesuai usia, misalnya pada bayi terdapat 80 persen air, pada orang dewasa sebesar 60 persen dan pada usia lanjut atau di atas 65 tahun sebesar 50 persen.
Jumlah cairan tubuh manusia selalu di atur tepat, Cairan tubuh total : 36 liter Di dalam sel : 24 liter Di luar sel : 12 liter Air Interstisial : 8 liter
Kita semua pasti tahu dan sadar bahwa air merupakan urat nadi kehidupan manusia. Semua sistem dalam tubuh bergantung pada air. Bahkan lebih baik kekurangan makanan daripada kekurangan air. Kurangnya air dalam tubuh dapat menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi sendiri terjadi saat air dalam tubuh tidak mencukupi untuk melakukan fungsi kerja tubuh secara normal.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah asuhan keperawatan kritis.
b. Untuk memperdalam pengetahuan tentang konsep dasar dehidrasi.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui definisi dehidrasi
b. Untuk mengetahui jenis dehidrasi
c. Untuk mengetahui penyebab dehidrasi
d. Untuk mengetahui tanda dan gejala dehidrasi
e. Untuk mengetahui penatalaksanaan dehidrasi
f. Untuk mengetahui pencegahan dehidrasi


BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Dehidrasi adalah berkurangnya cairan tubuh total, dapat berupa hilangnya air lebih banyak dari natrium (dehidrasi hipertonik), atau hilangnya air dan natrium dalam jumlah yangsama (dehidrasi isotonik), atau hilangnya natrium yang lebih banyak daripada air (dehidrasi hipotonik)

B. Jenis
1. Dehidrasi hipertonik yaitu : hilangnya air lebih banyak dari natrium. Dehidrasi hipertonik ditandai dengan tingginya kadar natrium serum (lebih dari 145 mmol/liter) dan peningkatan osmolalitas efektif serum (lebih dari 285 mosmol/liter).
2. Dehidrasi isotonik yaitu : hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama. Dehidrasi isotonik ditandai dengan normalnya kadar natrium serum (135-145 mmol/liter) dan osmolalitas efektif serum (270-285 mosmol/liter).
3. Dehidrasi hipotonik yaitu : hilangnya natrium yang lebih banyak dari pada air. Dehidrasi hipotonik ditandai dengan rendahnya kadar natrium serum (kurang dari 135 mmol/liter) dan osmolalitas efektif serum (kurang dari 270 mosmol/liter).

C. Penyebab
Dehidrasi terjadi bila pengeluaran cairan tubuh lebih besar dibandingkan asupannya. Kekurangan cairan biasanya menyebabkan kadar kalsium dalam darah meningkat. Beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi:
1. Muntah sering menyebabkan dehidrasi karena sangat sulit untuk menggantikan cairan yang keluar dengan cara minum.
2. Diare merupakan keadaan yang paling sering menyebabkan kehilangan cairan dalam jumlah besar. Di seluruh dunia, 4 juta anak-anak meninggal setiap tahun karena dehidrasi akibat diare.
3. Penggunaan diuretik (obat yang menyebabkan ginjal mengeluarkan sejumlah besar air dan garam)
4. Tubuh kehilangan banyak cairan saat berkeringat. Kondisi lingkungan yang panas akan menyebabkan tubuh berusaha mengatur suhu tubuh dengan mengeluarkan keringat. Bila keadaan ini berlangsung lama sementara pemasukan cairan kurang maka tubuh dapat jatuh ke dalam kondisi dehidrasi.
5. Demam
6. Berkurangnya asupan cairan karena berbagai alasan. Penyakit tertentu seperti diabetes melitus (kencing manis), diabetes insipidus dan penyakit Addison dapat menyebabkan dehidrasi karena hilangnya cairan yang berlebihan.
7. Peningkatan kadar gula darah pada penderita diabetes atau kencing manis akan menyebabkan banyak gula dan air yang dikeluarkan melalui kencing sehingga penderita diabetes akan mengeluh sering kebelakang untuk kencing.
8. Penderita luka bakar dapat mengalami dehidrasi akibat keluarnya cairan berlebihan pada kulit yang rusak oleh luka bakar.
9. Orang yang mengalami kesulitan minum oleh karena suatu sebab rentan untuk jatuh ke kondisi dehidrasi.

D. Tanda gejala
1. Dehidrasi ringan (< 5 % BB) a. Muka memerah b. Rasa sangat haus c. Kulit kering dan pecah-pecah d. Volume urine berkurang dengan warna lebih gelap dari biasanya e. Pusing dan lemah f. Kram otot terutama pada kaki dan tangan g. Kelenjar air mata berkurang kelembabannya h. Sering mengantuk i. Mulut dan lidah kering dan air liur berkurang 2. Dehidrasi sedang (5 ± 10 % BB) a. Tekanan darah menurun b. Pingsan c. Kontraksi kuat pada otot lengan, kaki, perut, dan punggung d. Kejang e. Perut kembung f. Gagal jantung g. Ubun-ubun cekung h. Denyut nadi cepat dan lemah 3. Dehidrasi Berat (> 10 % BB)
a. Kesadaran berkurang
b. Tidak buang air kecil
c. Tangan dan kaki menjadi dingin dan lembab
d. Denyut nadi semakin cepat dan lemah hingga tidak teraba
e. Tekanan darah menurun drastis hingga tidak dapat diukur
f. Ujung kuku, mulut, dan lidah berwarna kebiruan

E. Penatalaksanaan
Terapi yang bisa dilakukan untuk mengatasi seseorang yang terkena dehidrasi adalah Lakukan pengukuran keseimbangan (balans) cairan yang masuk dan keluar secara berkala sesuai kebutuhan. Pada dehidrasi ringan, terapi cairan dapat diberikan secara oral sebanyak 1500-2500 ml/24jam (30 ml/kg berat badan/24 jam) untuk kebutuhan dasar, ditambah dengan penggantian defisit cairan kehilangan cairan yang masih berlangsung. Menghitung kebutuhan cairan sendiri, termasuk jumlah insensible water loss sangat perlu dilakukan setiap hari. Perhatikan tanda-tanda kelebihan cairan seperti ortopnea, sesak nafas, perubahan pola tidur, atau kofusion. Cairan yang diberikan secara oral tergantung jenis dehidrasi.
1. Dehidrasi hippertonik : cairan yang dianjurkan adalah air atau minuman dengan kandungan sodium rendah, jus buah seperti apel, jeruk, dan anggur.
2. Dehidrasi isotonik : cairan yang dianjurkan selain air dan suplemen yang mengandung sodium seperti jus tomat juga dapat diberikan isotonik yang ada di pasaran.
3. Daehidrasi hipotonik : cairan yang dianjurkan sama seperti diatas tetapi dibutuhkan kadar sodium yang lebih tinggi.

Pada dehidrasi sedang sampai berat dan pasien tidak dapat minum per oral, selain pemberian cairan enteral, dapat diberikan rehidrasi parenteral. Jika cairan tubuh yang hilang terutama adalah air, maka jumlah cairan rehidrasi yang dibutuhkan dapat dihitung dengan rumus :
{ xtypo_info } Definisi cairan ( liter = Cairan Badan Total [CBT] yang diinginkan – CBT saat ini
CBT yang diinginkan = kadar Na serum x CBT saat ini/140
CBT saat ini (pria) = 50% x berat badan (kg)
CBT saat ini (perempuan) = 45% x berat badan (kg) {xtypo_ info}
Jenis cairan kristaloid yang digunakan untuk rehidrasi tergantung dari jenis rehidrasinya. Pada dehidrasi isotonik dapat diberikan cairan NaCl 0,9% atau dekstrosa 5% dengan kecepatan 25-30% dari defisit cairan total perhari. Pada dehidrasi hipertonik digunakan cairan NaCl, 45%. Dehidrasi hipotonik ditatalaksanakan dengan mengatasi penyebab yang mendasari, penambahan diet natrium, dan bila perlu pemberian cairan hipertonik.
Ramuan herbal yang bisa digunakan adalah Ramuan air kelapa, bahan-bahan yang diperlukan yaitu ;
1. 400 ml air kelapa muda (lebih bagus kelapa ijo (hijau))
2. 400 ml air matang
3. 1 sdm gula batu
4. seperempat sendok teh garam
Cara membuatnya yaitu dengan mencampurkan seluruh bahan-bahan tersebut diatas. Dosis : minum sebanyak mungkin (baik untuk orang dewasa ataupun anak-anak)

F. Pencegahan
Dehidrasi dapat dicegah dengan melakukan beberapa upaya berikut :
a. Lingkungan
Dehidrasi yang disebabkan oleh faktor lingkungan sangat mungkin untuk dilakukan pencegahan. Jika memungkinkan, aturlah jadual kegiatan atau aktifitas fisik yang sesuai dengan kondisi lingkungan. Jangan melakukan aktifitas berlebihan pada siang hari.
b. Olah raga
Orang yang berolah raga pada kondisi cuaca yang panas harus minum lebih banyak cairan.
c. Umur
Umur uda dan tua sama beresikonya untuk mengalami dehidrasi.
Dehidrasi bukan kondisi yang tidak dapat dicegah namun bila terjadi dan tertangani dengan baik maka kondisi yang tidak diinginkan bisa dihindari.
Dehidrasi kerap kali menyebabkan kulit jadi tipis dan lebih cepat kelihatan berkerut. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dehidrasi pada kulit, yaitu dengan minum banyak cairan, normalnya disarankan untuk mengkonsumsi paling sedikit 8 gelas cairan sehari, minum minuman berenergi dapat mendorong orang-orang aktif, lebih banyak minum cairan karena kandungan rasa dan sodium tinggi di dalamnya, hindari minuman berkafein dan yang mengandung alkohol, keduanya sama-sama dapat menyebabkan dehidrasi, hindari minuman yang mengandung carbonat karena pembakaran bisa menyebabkan penggelembungan atau perasaan penuh dan mencegah pemenuhan konsumsi cairan, mengenakan pakaian berwarna terang, yang menyerap dan berukuran pas, usahakan berada di tempat yang sejuk, terlindungi dari matahari dan lindungi kulit dengan sunblock kapan saja selebihnya, menyadari dan mempersiapkan adalah cara termudah untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Di hari yang panas, untuk orang yang sedang beraktivitas bisa mengalami dehidrasi hanya dalam waktu 15 menit.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyebab dehidrasi yang lebih sering terjadi karena disebabkan oleh hilangnya Natrium dan air dari daerah yang terdapat tekanan osmotik yang rendah dan penggeseran air ke dalam sel, apabila larutan NaCL isotonik banyak terbuang, volume ekstraseliuler dan Intraseluler kecil, darah menjadi pekat dan hampir tidak dapat mengalir.
Sel tubuh akan di genangi oleh cairan yang mengandung oksigen dan bahan makanan yang tidak mencukupi pada dehidrasi yang murni akibat kehilangan air, pengobatannya ialah minum air atau Infus glukosa 5 %, Intravena secukupnya, glukosa 5 % atau air leding biasa akan juga di serap dari rektrum. Pada dehidrasi yang primer sebagai akibat kehilangan Natrium, perlu di berikan air garam fisrologik secukupnya, kalau terjadi serebal yang berat, larutan NaCL hepertonik perlu di berikan

B. SARAN
1. Bagi Mahasiswa Keperawatan, diharapkan agar mempelajari konsep dasar dehidrasi sehingga mahasiswa dapat memahami tentang dehidrasi.
2. Bagi pembaca, diharapkan makalah ini akan menambah khasanah pengetahuan terkait konsep dasar dehidrasi.


Daftar Pustaka

Dehidrasi. 2010. Dilihat pada 22 september 2011
Erwin, preferat terapi cairan. 2009. Dilihat pada tanggal 22 september 2011
Fauzi, makalah dehidrasi. 2011. Dilihat pada tanggal 22 september 2011
Kekurangan Cairan Tubuh/Dehidrasi (Gejala, Diagnosis, Jenis/Macam, Pengobatan), 2010 dilihat pada tanggal 22 september 2011

1 komentar: