By :RIO
Seperti halnya untuk penyakit system yang lain, anamnesis dan PD (Physical Diagnostic) merupakan kunci pembuka pintu pertama dalam pemecahan masalah kesehatan/penyakit yang timbul di masyarakat.
Karena sistim respirasi tidak berdiri sendiri maka anamnesis dan PD pada dasarnya sama dengan struktur yang umum.
Struktur Umum Anamnesis
1. Identitas Pasien
2. Keluhan Utama
3. Detail Dari Penyakit Sekarang
4. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
5. Pengobatan Dan Respons Terhadap Obat
6. Penyakit/kesehatan Keluarga
7. Riwayat Lahir, Imunisasi, Pertumbuhan Dan Perkembangan dan Gizi
8. Rumah, Sosio Ekonomi, lingkungannya
Prasyarat untuk dapat mendiagnosis:
1. Memahami patofisiologi dan criteria diagnosis penyakit
2. Memahami bioetik, moral dan ilmu komunikasi
3. Situasi dan kondisi yang kondusif
Keluhan Utama pada Penyakit Respiratorik :
1. Bersin/pilek
2. Batuk
3. Sesak
4. Suara parau
5. Ngorok
6. Dada tercekik
7. Nyeri dada
8. Cyanosis
Detail dari keluhan utama atau penyakit sekarang meliputi
§ Onsetnya : apakah terjadi tiba-tiba? Atau bertahap?
§ Polanya : apakah terus menerus (continuing)? Atau mungkinn intermitten?
§ Frekuensinya : berapa sering dalam sehari, ataukah minggu, atau sebulan lamanya
§ Durasi : dalam berapa menit? Atau jam?
§ Progresivitas: menetap? Membaik? Atau bahkan memburuk?
§ Severity: Ringan, sedang atau berat?
§ Karakterisik: jadi bagaimana gambaran keluhannya, misalkan batuk, apakah menggonggong?
§ Trigger : mencakup penyakit atau kondisi yang mendahului atau factor yang memberatkan atau meringankan keluhan, bisa saja berupa debu, obat-obatan berupa bronkodilator dsb
§ Gejala yang menyertai keluhan seperti mengik, panas dsb
Riwayat Kesehatan yang Lalu
Meliputi penyakit, operasi, perawatan RS sebelumnya
kapan yang terakhir?
Misal:
pernah campak berat àbronkiektasi
Alergi berulang à asma
Pengobatan yang Lalu
a. Pengobatan untuk penyakit sekunder?
b. Pengobatan atau hasil penyakit yang lalu?
Misal :
eksaserbasi Asma sekarang tidak reda dengan salbutamol, eksaserbasi yang lalu responsive terhadap aminophylin à obat sekarang
Riwayat Penyakit atau Kesehatan Keluarga
Bentuk berulang dengan riwayat kakek asmaà mungkin pasien mengidap asma juga
Riwayat imunisasi
DTP mencegah batuk karena pertussis dan atau diphtheria
Pneumonia pada anak yang sudah divaksinasi HIB mungkin penyebabnya oleh pneumococcal
Keadaan Lingkungan Perumahan :
Binatang piaraan dapat menjadi trigger bentuk asma, penyebar etiologi, avian flu, dst
PHYSICAL DIAGNOSIS
Physical examination/physical diagnostic/pemeriksaan fisik/
1. Perkenalkan diri dulu bila belum
2. Cuci tangan sebelum dan sesudahnya
3. Jelaskan tujuan dari pemeriksaan dan apa yang harus dilakukan oleh pasien dan pengantar
4. Iringi setiap gerakan dengan komentar lisan
5. Pemeriksaan sebaiknya dilaksanakan dengan anak tanpa pakaian
6. Seperti umumnya pemeriksaan dimulai dari inspects, palpasi, perkusi dan auskultasi
Inspeksi :
- Kesan pemeriksa : apakah pasien tampak sakit ringan sedang atau berat
- Tidak selalu sesuai dengan berat - ringannya / prognosa penyakit (influenza) bisa tampak berat, sebaliknya leukemia bisa tampak sakit ringan
- Kulit : pucat, sianosis
- Status gizi : cachexia, atau overweight
- Respirasi : frekuensi / menit , dihitung 3x setiap 1 menit penuh dengan timer, atau dengan arloji oleh orang lain
- Retracts epigastria, intercostals, suprasternal, gerakan dagu
- Pola pernafasan : Kussmaul, Biot, Cheyne stokes, Bernafas dengan mulut terbuka (pursed lip breathing)
- Bentuk dan gerakan dada : symmetric, “barrel chest”, pigeon chest, funnel chest, scoliosis, kyposis
- Jari tabuh atau clubbing finger pada bronkiektasi, penyakit jantung
- Tremor pada ujujng jari akibat efek samping beta agonist dlsb
Palpasi :
Mencari letak trachea dengan meletakkan jari manis diatas trachea (simetris atau ada deviasi ke kiri atau ke kanan)
Pembesaran kelenjar lymph di depan M. strenocleidomastoideus kiri dan kanan perhatikan konsistensi, diameter dan perlekatan
Palpasi dada :
Dengan meletakan kedua belah tangan (kiri dan kanan) bagian palmar pada dada depan kemudian pada bagian belakang, kita bisa mencocokan hasil inspeksi tentang bentuk dan gerakan dari dinding dada
Dengan meletakkan bagian palmar tangan kiri atau kanan kita dapat menentukan apex cordis
Tactile vocal fremitus ditentukan dengan meletakkan bagian yang ceper (datar) dari tangan kiri dan kanan dengan menyuruh pasien mengucapkan “Sembilan puluh Sembilan”, atau menangis
Perkusi :
3412809065_8c45a0f1ea.jpg
3412809129_d1b022f352.jpg
Dengan satu jari atau 2 tangan.
Suara yang mungkin dihasilkan : sonor, hipersonor, dullness, atau flatness
Hipersonor pada emfisema, asma
Tympani pada pneumothorax, abses paru besar
Dullness pada pneumonia lobaris
Flatness pada effusi pleura
Auskultasi :
Suara pernafasan :
Vesicular breath sound (VBS)
Bronchial Breathe Sounds (BBS)
ada gap diantara inspirasi dan ekspirasiyang berdurasi sama terdengar kasar penuh normal bila terdengar di tip scapula, ditempat lain bisa terdengar akibat konsolidasi (pneumonia) abses.
Suara tidak terdengar pada emfisema, bullae, pneumothoraks, efusi pleura.
Dari Abi Hamzah Anas bin Malik ra. pelayan Rasulullah saw dari Nabi saw telah berkata: "Tidak sempurna iman seseorang diantaramu hingga mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri." (Bukhari - Muslim)
About Me

- Rio Affandy
- Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia
- Seorang yang sedang menuntut ilmu dan mengejar cita-cita untuk menjadi yang terbaik, melanjutkan jenjang S2 Spesialis Bedah di Universitas Indonesia... Semoga Lancar dan Sukses...Amin Ya Rabb...
STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap

Shaping Spiritual and Intellectual Excellence
makasi,,sangat membantu tgas sya,,,izin copy yhua
BalasHapus