Jumat, 14 Oktober 2011

SPEKTROFOTOMETRI

Pada spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber sinar/energi adalah cahaya tampak (visible). Cahaya visible termasuk spektrum elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah 380 sampai 750 nm. Sehingga semua sinar yang dapat dilihat oleh kita, entah itu putih, merah, biru, hijau, apapun.. selama ia dapat dilihat oleh mata, maka sinar tersebut termasuk ke dalam sinar tampak (visible).
Sumber sinar tampak yang umumnya dipakai pada spektro visible adalah lampu Tungsten. Tungsten yang dikenal juga dengan nama Wolfram merupakan unsur kimia dengan simbol W dan no atom 74. Tungsten mempunyai titik didih yang tertinggi (3422 ºC) dibanding logam lainnya. karena sifat inilah maka ia digunakan sebagai sumber lampu.
Sample yang dapat dianalisa dengan metode ini hanya sample yang memilii warna. Hal ini menjadi kelemahan tersendiri dari metode spektrofotometri visible.
Oleh karena itu, untuk sample yang tidak memiliki warna harus terlebih dulu dibuat berwarna dengan menggunakan reagent spesifik yang akan menghasilkan senyawa berwarna. Reagent yang digunakan harus betul-betul spesifik hanya bereaksi dengan analat yang akan dianalisa. Selain itu juga produk senyawa berwarna yang dihasilkan harus benar-benar stabil.
Salah satu contohnya adalah pada analisa kadar protein terlarut (soluble protein). Protein terlarut dalam larutan tidak memiliki warna. Oleh karena itu, larutan ini harus dibuat berwarna agar dapat dianalisa. Reagent yang biasa digunakan adalah reagent Folin.
Saat protein terlarut direaksikan dengan Folin dalam suasana sedikit basa, ikatan peptide pada protein akan membentuk senyawa kompleks yang berwarna biru yang dapat dideteksi pada panjang gelombang sekitar 578 nm. Semakin tinggi intensitas warna biru menandakan banyaknya senyawa kompleks yang terbentuk yang berarti semakin besar konsentrasi protein terlarut dalam sample.


2. Spektrofotometri UV (ultraviolet)

Berbeda dengan spektrofotometri visible, pada spektrofotometri UV berdasarkan interaksi sample dengan sinar UV. Sinar UV memiliki panjang gelombang 190-380 nm. Sebagai sumber sinar dapat digunakan lampu deuterium.
Deuterium disebut juga heavy hidrogen. Dia merupakan isotop hidrogen yang stabil yang terdapat berlimpah di laut dan daratan. Inti atom deuterium mempunyai satu proton dan satu neutron, sementara hidrogen hanya memiliki satu proton dan tidak memiliki neutron. Nama deuterium diambil dari bahasa Yunani, deuteros, yang berarti ‘dua’, mengacu pada intinya yang memiliki dua pertikel.
Karena sinar UV tidak dapat dideteksi oleh mata kita, maka senyawa yang dapat menyerap sinar ini terkadang merupakan senyawa yang tidak memiliki warna. Bening dan transparan.
Oleh karena itu, sample tidak berwarna tidak perlu dibuat berwarna dengan penambahan reagent tertentu. Bahkan sample dapat langsung dianalisa meskipun tanpa preparasi. Namun perlu diingat, sample keruh tetap harus dibuat jernih dengan filtrasi atau centrifugasi. Prinsip dasar pada spektrofotometri adalah sample harus jernih dan larut sempurna. Tidak ada partikel koloid apalagi suspensi.
Sebagai contoh pada analisa protein terlarut (soluble protein). Jika menggunakan spektrofotometri visible, sample terlebih dulu dibuat berwarna dengan reagent Folin, maka bila menggunakan spektrofotometri UV, sample dapat langsung dianalisa.
Ikatan peptide pada protein terlarut akan menyerap sinar UV pada panjang gelombang sekitar 280 nm. Sehingga semakin banyak sinar yang diserap sample (Absorbansi tinggi), maka konsentrasi protein terlarut semakin besar.
Spektrofotometri UV memang lebih simple dan mudah dibanding spektrofotometri visible, terutama pada bagian preparasi sample. Namun harus hati-hati juga, karena banyak kemungkinan terjadi interferensi dari senyawa lain selain analat yang juga menyerap pada panjang gelombang UV. Hal ini berpotensi menimbulkan bias pada hasil analisa.


3. Spektrofotometri UV-Vis

Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara spektrofotometri UV dan Visible. Menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber cahaya UV dan sumber cahaya visible. Meskipun untuk alat yang lebih canggih sudah menggunakan hanya satu sumber sinar sebagai sumber UV dan Vis, yaitu photodiode yang dilengkapi dengan monokromator.
Untuk sistem spektrofotometri, UV-Vis paling banyak tersedia dan paling populer digunakan. Kemudahan metode ini adalah dapat digunakan baik untuk sample berwarna juga untuk sample tak berwarna.


4. Spektrofotometri IR (Infra Red)

Dari namanya sudah bisa dimengerti bahwa spektrofotometri ini berdasar pada penyerapan panjang gelombang infra merah. Cahaya infra merah terbagi menjadi infra merah dekat, pertengahan, dan jauh. Infra merah pada spektrofotometri adalah infra merah jauh dan pertengahan yang mempunyai panjang gelombang 2.5-1000 μm.

Pada spektro IR meskipun bisa digunakan untuk analisa kuantitatif, namun biasanya lebih kepada analisa kualitatif. Umumnya spektro IR digunakan untuk mengidentifikasi gugus fungsi pada suatu senyawa, terutama senyawa organik. Setiap serapan pada panjang gelombang tertentu menggambarkan adanya suatu gugus fungsi spesifik.

4. Spektrofotometri IR (Infra Red)

Dari namanya sudah bisa dimengerti bahwa spektrofotometri ini berdasar pada penyerapan panjang gelombang infra merah. Cahaya infra merah terbagi menjadi infra merah dekat, pertengahan, dan jauh. Infra merah pada spektrofotometri adalah infra merah jauh dan pertengahan yang mempunyai panjang gelombang 2.5-1000 μm.
Pada spektro IR meskipun bisa digunakan untuk analisa kuantitatif, namun biasanya lebih kepada analisa kualitatif. Umumnya spektro IR digunakan untuk mengidentifikasi gugus fungsi pada suatu senyawa, terutama senyawa organik. Setiap serapan pada panjang gelombang tertentu menggambarkan adanya suatu gugus fungsi spesifik.
Hasil analisa biasanya berupa signal kromatogram hubungan intensitas IR terhadap panjang gelombang. Untuk identifikasi, signal sample akan dibandingkan dengan signal standard. Perlu juga diketahui bahwa sample untuk metode ini harus dalam bentuk murni. Karena bila tidak, gangguan dari gugus fungsi kontaminan akan mengganggu signal kurva yang diperoleh.
Terdapat juga satu jenis spektrofotometri IR lainnya yang berdasar pada penyerapan sinar IR pendek. Spektrofotometri ini di sebut Near Infrared Spectropgotometry (NIR). Aplikasi NIR banyak digunakan pada industri pakan dan pangan guna analisa bahan baku yang bersifat rutin dan cepat.
(Riyadi,Wahyu. 2009)


KEGUNAAN

Metode spektrofotometri adalah metode analisis berdasarkan pengukuran absorbsi cahaya oleh senyawa yang mengalami transisi elektron saat terkena sinar dengan panjang gelombang tertentu. Spektrofotometri merupakan salah satu cabang analisis instrumental yang mempelajari interaksi antara atom atau molekul dengan radiasi elektromagnetik. Salah satu penggunaan spektrofotometri adalah dapat menentukan kandungan kimiawi dari suatu bahan. Sumber cahaya ultraviolet dan cahaya tampak apabila dilewatkan pada sampel akan memberikan informasi nilai absorbansi dengan variasi panjang gelombang.
Alat yang digunakan untuk mengukur daya serapan dinamakan . Alat ini mengeluarkan cahaya pada jarak gelombang yang dipilih terlebih dahulu, lalu dipancarkan melalui sampel (selalu dilarutkan didalan satu pelarut dan diletakkan didalam kuvet), dan kecepatan cahaya yang ditransmisikan/diserap sampel tersebut diukur.
Terdapat dua jenis spektrofotometer, yaitu spektrofotometer beralur tunggal (single beam) dan spektrofotometer beralur ganda (double beam). Secara umum, sesebuah spektrofotometer terdiri dari komponen utama yaitu sumber cahaya, monokromator (termasuk beberapa penapis, celah (slits) dan cermin), kotak sampel, alat pengesan, dan sebuah meter atau perekam.

Sumber Cahaya
Bergantung kepada panjang cahaya, maka sesebuah spektrofotometer itu dapat mengukur daya serap pada kawasan ultraviolet, dimana lampu hidrogen atau deutrium tekanan tinggi digunakan; atau dikawasan tampak yang menggunakan lampu tungsten-halogen. Yang pertama itu mengeluarkan cahaya pada panjang gelombang 200 - 340 nm, manakala yang kedua itu pada panjang gelombang 340 - 800 nm. Alat yang mempunyai kedua-dua jenis lampu mempunyai kelenturan yang lebih baik dan boleh digunakan untuk kajian kebanyakan molekul yang mempunyai kepentingan biologi.

Monokromator
Kedua lampu diatas mengeluarkan cahayan pada keseluruhan panjang gelombang. Sehingga, sebuah spektrofotometer perlulah mempunyai sebuah sistem optik yang dapat memilih cahaya monokromatik (cahaya yang mempunyai panjang gelombang tertentu). Alat modern menggunakan prisma, atau selalu menggunakan diffraction grating untuk menghasilkan cahaya pada panjang gelombang tertentu. Perlu juga diingatkan disini bahwa cahaya yang keluar dari monokromator tidaklah terdiri dari hanya satu panjang gelombang, tetapi sebaliknya diperkaya dengan panjang gelombang tersebut. Ini bermakna, kebanyakan cahaya adalah dari panjang gelombang yang tunggal, tetapi yang pada panjang gelombang lebih pendek atau lebih panjang dari itu juga ada.
Sebelum cahaya monokromatik itu sampai kepada sampel, ia akan melalui satu siri celah (slits), kanta, penapis dan cermin. Sistem optik ini memekatkan cahaya, meningkatkan kelenturan spektra dan menumpukan ia kearah sampel. Cahaya yang melintasi dari monokromator ke sampel akan menemui satu pintu atau celah. Lebarnya celah ini menentukan kecepatan cahaya yang mengenai sampel dan kelenturan spektra cahaya tersebut. Dengan menyempitkan celah, kelenturan spektra akan meningkat, tetapi banyaknya cahaya yang mengenai sampel akan berkurang. Dalam hal ini kecekapan atau kepekaan alat pengesan akan menjadi faktor penting. Sehingga lebarnya celah perlu ditentukan untuk mendapatkan keseimbangan diantara kelenturan spektra dengan kepekaan pengesan.
Kotak Sampel

Cahaya monokromatik yang telah diproses itu kemudiannya diarahkan pada kotak sampel yang boleh menempatkan beberapa jenis pemegang sel. Sampel selalu dalam bentuk larutan. Sampel diisikan kedalam kuvet yang diperbuat dari kaca, kuarza, atau lain-lain bahan lutsinar. Kuvet kaca agak murah, tetapi disebabkan ia menyerap cahaya UV, ia hanya boleh digunakan untuk panjang gelombang melebihi 340 nm. Kuvet kuarza atau silika boleh digunakan disepanjang kawasan cahaya UV dan tampak (~200 - 800 nm). Kuvet sekarang ini banyak terdapat dipasaran dibuat dari polimetakrilat (280 - 800nm) dan polistiren (350 - 800nm).
Spektrofotometer yang kurang mahal terdiri dari alat beralur-tunggal (single-beam) yang membolehkan satu kuvet dimasukkan kedalam pemegang sel pada satu masa. Alat yang lebih canggih adalah beralur-dua (double-beam) yang boleh memuatkan dua kuvet, yang satu mengandungi sampek terlarut didalam suatu pelarut (kedudukan sampel) dan yang satu lagi mengandung pelarut tulin (kedudukan rujukan/control).

Pengesan
Kecepatan cahaya yang melintasi sampel kajian bergantung kepada banyaknya cahaya yang diserap oleh sampel tersebut. Kecepatan diukur oleh pengesan peka-cahaya, selalu merupakan sebuah tabung fotogandaan (photomultiplier tube, PMT). PMT mengesan jumlah tenaga cahaya yang kecil, menguatkannya melalui lata elektron (cascade of electrons) yang dipercepat oleh dinod (dynode), dan menukarkannya menjadi isyarat elektrik yang boleh dimasukkan kedalam sebuah meter atau perekam.

Meter dan Perakam
Alat dapat memberikan bacaan daya serapan dan /atau transmitans secara terus dalam bentuk analog atau digital. Alat ini sesuai untuk pengukuran pada panjang gelombang tunggal. Sekiranga pengimbasan (scanning) daya serapan lwn. panjang gelombang (A lwn. l) diperlukan, maka sebuah perakam (recorder) perlulah dipasang.
Pada masa ini kebanyakan spektrofotometer telah dilengkapi dengan komputer berserta perisian yang canggih bagi memudahkan pengaturan acara, parameter pengukuran, terutama untuk tujuan kajian kinetika.
(Mickeyamekan. 2009)


• Jenis-jenis Spektrofotometri
1. Spektrofotometri Infra Merah
Spektrofotometri Infra Red atau Infra Merah merupakan suatu metode yang mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang gelombang 0,75 – 1.000 µm atau pada Bilangan Gelombang 13.000 – 10 cm-1. Radiasi elektromagnetik dikemukakan pertama kali oleh James Clark Maxwell, yang menyatakan bahwa cahaya secara fisis merupakan gelombang elektromagnetik, artinya mempunyai vektor listrik dan vektor magnetik yang keduanya saling tegak lurus dengan arah rambatan.
Saat ini telah dikenal berbagai macam gelombang elektromagnetik dengan rentang panjang gelombang tertentu. Spektrum lektromagnetik merupakan kumpulan spektrum dari berbagai panjang gelombang. Berdasarkan pembagian daerah panjang gelombang sinar infra merah dibagi atas tiga daerah, yaitu:
• Daerah Infra Merah dekat.
• Daerah Infra Merah pertengahan.
• Daerah infra Merah jauh.
2. Spektrofotometri Raman
Interaksi Radiasi Elektro Magnetik (REM) dengan atom atau molekul yang berada dalam media yang transparan, maka sebagian dari radiasi tersebut akan dipercikkan oleh atom atau molekul tersebut. Percikan radiasi oleh atom atau molekul tersebut menuju ke segala arah dengan panjang gelombang dan intensitas yang dipengaruhi ukuran partikel molekul.
Apabila media transparan tersebut mengandung hanya partikel dengan ukuran dimensi atom (permukaan 0,01 A2) maka akan terjadi percikan radiasi dengan intensitas yang sangat lemah. Radiasi percikan tersebut tidak tampak oleh karena panjang gelombangnya adalah pada daerah ultraviolet. Radiasi hamburan tersebut dikenal dengan hamburan Rayleigh.
Demikian pula yang tejadi pada molekul-molekul dengan diameter yang besar atau teragregasi sebagai contoh molekul suspensi atau koloida. Percikan hamburan pada larutan suspensi dan sistem koloida panjang gelombangnya mendekati ukuran partikel molekul suspensi atau sistem koloid tersebut. Radiasi hamburan rersebut dikenal sebagai hamburan Tyndal atau hamburan mie yang melahirkan metode turbidimetri. Suatu penelitian yang sulit dengan hasil temuan yang sangat berarti, dalam ilmu fisika telah dilakukan oleh Chandra Venkrama Raman seorang ahli fisika berkebangsaan India, pada tahun 1928.
Menurut temuan Raman tampak gejala pada molekul dengan struktur tertentu apabila dikenakan radiasi infra merah dekat atau radiasi sinar tampak, akan memberikan sebagian kecil hamburan yang tidak sama dengan radiasi semula.
Hamburan yang berbeda dengan radiasi semula (sumber radiasi) tersebut berbeda dalam hal panjang gelombang, frekuensi serta intensitasnya dikenal sebagai hamburan Raman. Hamburan Raman tersebut memberikan garis Raman dengan intensitas tidak lebih dari 0,001% dari garis spektra sumber radiasinya.
3. Spektrofotometri Fluorescensi dan Fosforescensi
Suatu zat yang berinteraksi dengan radiasi, setelah mengabsorpsi radiasi tersebut, bisa mengemisikan radiasi dengan panjang gelombang yang umumnya lebih besar daripada panjang gelombang radiasi yang diserap. Fenomena tersebut disebut fotoluminensi yang mencakup dua jenis yaitu fluoresensi dan fosforesensi. Fluoresensi terjadi dalam selang waktu lebih pedek daripada fosforesensi. Selain itu kondisi yang menyebabkan fluoresensi dan fosforesensi pun berbeda. Fluoresensi biasa terjadi pada suhu sedang dalam larutan cair, sedangkan fosforesensi biasa terjadi pada suhu sangat rendah dan pada media pekat. Pada fluoresensi dan fosforesensi terjadi perubahan energi vibrasi molekul sebagai akibat darip enyerapan radiasi oleh molekul tersebut.
4. Spektrofotometri Resonansi Magnetik Inti
Sebelum era 1950 para ilmuwan khususnya yang berkecimpung dalam bidang kimia organik mersakan kurang puas terhadap apa yang telah dicapai dalam analisis instrumental. Kekurangpuasan mereka terutama dari segi analisis kuantitatif, penentuan struktur dan gugus hidrokarbon yang dirasa banyak memberikan informasi.
Pada waktu itu dirasa perlu menambah anggota teknik spektroskopi untuk tujuan lebih banyak memberikan informasi gugus hidrokarbon dalam molekul. Dua orang ilmuwan dari USA pada tahun 1951 yaitu Felix Bloch dan Edwardo M. Purcell (dari Harvard university) menemukan bahwa inti atom terorientasi terhadap medan magnet.
Selanjutnya menurut Bloch dan Purcell setiap proton di dalam molekul yang sifat kimianya berbeda akan memberikan garis-garis resonansi orientasi magnet yang diberikan berbeda.
Bertolak dari penemuan ini lahirlah metode baru sebagai anggota baru teknik soektroskopi yang diberi nama “Nuclear Magnetic Resonance (NMR)”.
Para ilmuwan di Indonesia mempopulerkan metode ini dengan nama spektrofotometer Resonansi Magnet Inti (RMI). Spektrofotometri RMI sangat penting artinya dalam analisis kualitatif, khususnya dalam penentuan struktur molekul zat organik. Spektrum RMI akan mampu menjawab beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan inti atom yang spesifik seperti:
• Gugus apa yang dihadapi?
• Di mana lokasinya gugus tersebut dalam molekul?
• Beberapa jumlah gugus tersebut dalam molekul?
• Siapa dan dimana gugus tetangganya?
• Bagaimana hubungan gugus tersebut dengan tetangganya?
Hasil spektoskopi RMI seringkali merupakan penegasan urutan gugus atau susunan atom dalam satu molekul yang menyeluruh. (Rahma. 2010)


DAFTAR PUSTAKA

Mickeyamekan. 2009. Spektrofotometer. (http://mickeyamekan.blogspot.com/2009/02/spektrofotometer.html) di akses pada 4 April 2009

Rahma. 2010. Jenis-Jensi Spektrofotometri. (http://rahma-alchemist.blogspot.com/2010/03/jenis-jenis-spektrofotometri.html) di akses pada 3 April 2011

Riyadi, Wahyu. 2009. Macam Spektrofotometri dan Perbedaannya. (http://wahyuriyadi.blogspot.com/2009/07/macam-spektrofotometri-dan-perbedaannya.html) di akses pada 4 April 2011

Sabtu, 08 Oktober 2011

Senam Ibu Hamil

A. Definisi
Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik atau mental, pada persalinan cepat, aman dan spontan.
Pada ibu hamil sangat dibutuhkan tubuh yang sehat dan bugar, diupayakan dengan makan teratur, cukup istirahat dan olah tubuh sesuai takaran. Dengan tubuh bugar dan sehat, ibu hamil tetap dapat menjalankan tugas rutin sehari-hari, menurunkan stres akibat rasa cemas yang dihadapi menjelang persalinan.
Jenis olah tubuh yang paling sesuai untuk ibu hamil adalah senam hamil, disesuaikan dengan banyaknya perubahan fisik seperti pada organ genital, perut kian membesar dan lain-lain. Dengan mengikuti senam hamil secara teratur dan intensif, ibu hamil dapat menjaga kesehatan tubuh dan janin yang dikandung secara optimal.
Sebelum memulai senam hamil, lakukan dulu gerakan pemanasan sehingga peredaran darah dalam tubuh akan meningkat dan oksigen yang diangkut ke otot-otot dan jaringan tubuh bertambah banyak, serta dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kejang/luka karena telah disiapkan sebelumnya untuk melakukan gerakan yang lebih aktif.
Senam hamil dianjurkan pada kehamilan 6 bulan ke atas, lakukan senam hamil, kecuali ada kelainan tertentu pada kehamilan. Sebelum memutuskan mengikuti senam hamil, diskusikan kondisi kehamilan dengan dokter atau bidan.
Perempuan mengandung yang mengikuti senam hamil diharapkan dapat menjalani persalinan dengan lancar, dapat memanfaatkan tenaga dan kemampuan sebaik-baiknya sehingga proses persalinan normal berlangsung relatif cepat.

Olah raga sangat penting untuk tetap mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar. Namun olah raga yang dilakukan, juga harus yang sesuai dengan perubahan fisik. Senam yang pas dilakukan saat kehamilan adalah senam hamil.
Bila dilihat dari gerakan-gerakannya, senam hamil hanya sekedar senam seperti olahraga biasa yang membuat tubuh segar dan bugar. Namun ternyata senam hamil sangat membantu dalam proses persalinan, dikarenakan selama senam hamil ini calon ibu dipersiapkan baik fisik maupun mental untuk persalinan yang cepat dan spontan.
Senam hamil biasanya dimulai saat kehamilan memasuki trimester ketiga, yaitu sekitar usia 28-30 minggu kehamilan. Selain untuk menjaga kebugaran, senam hamil juga diperlukan untuk meningkatkan kesiapan fisik dan mental calon ibu selama proses persalinan.

B. Tujuan Senam Hamil
1. Menguasai teknik pernapasan.
Latihan pernapasan sangat bermanfaat untuk mendapatkan oksigen, sedangkan teknik pernapasan dilatih agar calon ibu siap menghadapi persalinan.
2. Memperkuat elastisitas otot.
Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, sehingga dapat mencegah atau mengatasi keluhan nyeri di bokong, di perut bagian bawah dan keluhan wasir.
3. Mengurangi keluhan.
Melatih sikap tubuh selama hamil sehingga mengurangi keluhan yang timbul akibat perubahan bentuk tubuh.
4. Melatih relaksasi.
Proses relaksasi akan sempurna dengan melakukan latihan kontraksi dan relaksasi yang diperlukan untuk mengatasi ketegangan atau rasa sakit saat proses persalinan.
5. Menghindari kesulitan.
Senam ini membantu persalinan sehingga calon ibu dapat melahirkan tanpa kesulitan, serta menjaga ibu dan bayi sehat setelah melahirkan. Hampir di setiap rumah sakit bersalin memiliki kelas senam hamil. Ada baiknya anda mensurvey rumah sakit tempat anda akan bersalin, sekaligus mengikuti program senam hamil di rumah sakit tersebut. Namun sebenarnya senam hamil juga bisa dilakukan sendiri di rumah. Namun senam ini harus dilakukan secara teratur, dengan kondisi yang tenang dan menggunakan pakaian yang longgar.

C. Macam – Macam Gerakan Dalam Senam Ibu Hamil
1. Latihan Pernafasan
a. Pernafasan perut
Latihan ini dapat melemaskan dinding perut agar mudah diperiksa oleh dokter/bidan.
1) Tidurlah terlentang dengan satu bantal, kedua lutut dibengkokkan dan dibuka kurang lebih 20 cm.
2) Letakkan kedua telapak tangan di atas perut di sekitar pusat sebagai perangsang. Keluarkan napas dari mulut (tiup) sambil tangan menekan perut ke dalam.
3) Tarik napas dari hidung dengan mulut tertutup, perut mengembang mendorong kedua tangan ke atas. Perhatikan bahwa gerakan pernafasan dilakukan dengan perut (jadi dada tidak ikut kembang kempis).

b. Pernafasan iga
Latihan ini untuk mendapatkan oksigen sebanyak mungkin.
1) Tidur terlentang (seperti pada pernapasan perut), letakkan kedua tangan dalam posisi mengepal di iga sebagai perangsang.
2) Bernapaslah seperti pada pernapasan perut, dengan pengecualian tangan menekan iga ke dalam dan iga mengembang mendorong kedua tangan ke arah samping luar.

c. Pernapasan dada
Latihan ini berguna untuk mengurangi rasa sakit saat bersalin.
1) Tidur terlentang (seperti pada pernapasan perut), letakkan kedua tangan di dada bagian atas.
2) Keluarkan napas dari mulut (tiup) dengan tangan menekan dada ke arah dalam.
3) Tarik napas dari mulut dengan mulut terbuka, dada mengembang mendorong ke dua tangan ke atas.

d. Pernapasan panting (pendek-pendek dan cepat)
Latihan ini berfungsi untuk beristirahat atau menghilangkan lelah sesudah mengejan. Juga dilakukan saat ibu sudah merasa ingin mengejan sementara pembukaan belum lengkap, supaya jalan lahir tidak bengkak atau sobek. Pernapasan ini menyerupai pernapasan dada, hanya saja irama pernapasan lebih cepat dengan gerakan napas dihentikan separuhnya (bernapas tidak terlalu dalam, pendek-pendek saja).
Semua gerakan latihan pernapasan di atas sebaiknya dilakukan enam kali sehari, di pagi hari sesudah bangun tidur dan malam hari sebelum tidur.

2. Latihan Otot Kaki
Latihan ini berguna untuk memperlancar sirkulasi darah di kaki dan mencegah pembengkakan pada pergelangan kaki.
a. Duduklah dengan posisi kedua lutut diluruskan, tubuh bersandar pada kedua lengan yang diletakkan di belakang pantat.
b. Tegakkan kedua telapak kaki dengan lutut menekan kasur. Kemudian tundukkan kedua telapak kaki bersama jari-jarinya. Ulangi beberapa kali.
c. Hadapkan kedua telapak kaki satu sama lain dengan lutut tetap menghadap ke atas, kembalikan ke posisi semula. Ulangi terus sebanyak beberapa kali.
d. Kedua telapak kaki digerakkan turun ke arah bawah, lalu gerakan membuka ke arah samping, tegakkan, kembali, dan seterusnya.
e. Kedua telapak kaki buka dari atas ke samping turunkan, hadapkan, kembali ke posisi semula, dan seterusnya.

3. Senam Relaksasi
a. Berbaring di lantai, bantal dibawah kepala, bukan pada bahu
b. Mata dan mulut ditutup dengan hati-hati
c. Punggung dan leher dibungkukan ke depan
d. Lengan yang terletak dibagian bawah diletakan di belakang punggung ditekuk pada siku dan pergelangan tangan
e. Lengan yang terletak di sisi atas juga ditekuk di depan badan
f. Tungkai yang terletak di sisi atas ditekuk pada sendi panggul
g. Lutut dan pergelangan kaki ditempatkan di depan tungkai
h. Dan yang terletak di sisi bawah ditekuk dengan cara yang sama

1.) Kontraksi dan istirahatkan tiap kelompok otot secara bergantian sebagai berikut
a.) Tungkai kiri : tekan jari-jari ke bawah – istirahatkan.
- Tekuk ke bawah pergelangan kaki – istirahatkan
- Tekuk ke atas pergelangan kaki – istirahatkan
- Luruskan lutut sedikit – istirahatkan
- Bengkokan lutut sedikit – istirahatkan
- Kencangkan otot- otot panggul yang anda duduki - istirahatkan
b.) Tungkai kanan : lakukan seperti tungkai kiri
c.) Lengan kiri : renggangkan jari-jari – istirahatkan
- Bengkokan sikut sedikit – istirahatkan
- Luruskan siku sedikit – istirahatkan
- Kencangkan otot-otot bahu yang anda tindih – istirahatkan
d.) Lengan kanan : lakukan persis sama seperti lengan lurus
e.) Wajah : kendurkan semua otot-otot wajah dan leher

2.) Bila seluruh terasa santai, mulai bernafas secara sadar, alamiah dan tenang
3.) Sewaktu anda bernafas, katakan pada diri anda “tarik nafas – keluarkan nafas” dengan membuat tiap kata pada akhir gerakan pernafasan yang sesuai irama bernafas
Tujuan senam ini :
(a.) Melancarkan peredaran darah
(b.) Menghilangkan ketegangan mental dan pikiran
(c.) Memudahkan proses persalinan karena membuat serabut otot rahim bekerja bebas untuk membuka leher rahim tanpa nyeri dan berkontraksi baik

4. Posisi relaksasi Pengganti
a) Berbaring terlentang dengan satu bantal di bawah kepala, dua bantal dibawah lutut, satu bantal menyokong kaki, lengan ditekuk pada siku dan beristirahat di atas bantal (bantal kepala akan mencegah kepala bergulir ke samping)
b) Pada kursi berlengan dengan kaki di atas lantai atau di atas bangku kaki, satu bantal di bawah kepala, paha di sokong seluruhnya, lengan bawah disokong sepanjang lengan kursi

5. Berjongkok
Berdiri dengan kaki menapak lantai yang sejajar serta terpisah 45 cm sertta bergantung dengan sokongan yang kuat (misal : bak cuci). Berjongkok kembali di atas tumit, mulai dengan merotasikan lutut kearah luar.
Mula-mula mungkin sukar untuk pertama melakukanya tapi jika sering akan terbiasa. Pekerjaan seperti membersihkan sepatu, mengupas kentang, merapikan keranjang dapat ilakukan dengan berjongkok. Membiasakan diri dengan posisi jongkok selama kehamilan dengan berulang-ulang secara teratur akan menjaga punggung luwes, mencegah sakit pinggang yang nantinya bisa membantu menghilangkan konstipasi selama kehamilan.

6. Kontraksi dan relaksasi Otot-otot dasar Panggul
Berbaring terlentang dengan lutut dan kaki rata pada lantai.
a. Tekan kedua otot otot bokong bersama-sama serta tarik lubang dubur masuk seperti untuk mencegah BAB. Dihitung 6 perlahan lahan dan relaksasi perlahan-lahan , lakukan hal ini sampe kerjanya kuat dan sempurna
b. Sementara melakukan poin a tarik ke atas seperti mencegah pengosongan kandung kemih dan hitung 6 lagi perlahan-lahan serta kemudian relaksasi perlahan-lahan atas kedua kontraksi
c. Kencangkan hanya otot-otot sekelilinh kandung kemih & liang senggama, seperti mencegah kerja kandung kemih, hitung 6 perlahan lahan lagi & relaksasi perlahan – lahan.
Senam ini sangat meningkatkan elastisitas dan merelaksasi otot selama persalinan sehingga ia harus melakukan tiap hari.

7. Memiringkan panggul
Memiringkan panggul dapat dilakukan dalam banyak posisi. Ada tiga posisi yang sederhana dan bermanfaat selama kehamilan
a. Berbaring terlentang dengan lutut di tekuk dan kaki rata pada ranjang atau lantai, kepala disokonh diatas satu/dua bantal
1) Kencangkan otot-otot bokong dan secara bersamaan tarik masuk dinding perut bagian bawah, tekankan punggung kuat-kuat ke lantai.
2) Relaksasikan kedua kelompok otot dengan hati-hati dan kontraksikan otot-otot pinggang bawah untuk membuat saluran di bawahnya.
b. Merangkak dengan tangan tepat dibawah bahu dan lutut tepat dibawah panggul, jaga semua tegak lurus.

8. Koreksi sikap
Bila diinginkan pemiringan panggul dalam posisi lain, coba sewaktu berdiri. Mantap dengan kaki hampir sejajar serta semua jari kaki di tekuk pada lantai bersama berat badan di atas lengkungan kaki.
Miringkan panggul ke arah atas, kembangkan dada dengan pernapasan yang merenggangkan iga dan lihat bahwa payudara dibawa ke depan diatas dinding perut. Kemudian angkat kepala ke arah langit-langit seolah-olah ia di gantung dari atas.

9. Senam rotasi panggul
Caranya :
a. Berbaring terlentang
b. Gulirkan lutut yang di tekuk di atas tungkai yang lurus dalam usaha menyentuh lantai.
c. Istirahatkan tungkai yang di tekuk perlahan-lahan sehingga lutut menyentuh lantai pada sisi yang sama.
d. Selama melakuka senam ini, otot-otot pada sisi dalam paha dan otot-otot dasar panggul harus relaksasi sempurna
Tujuan dari rotasi panggul adalah untuk melatih otot-otot dinding perut samping

10. Senam pengendalian otot
Caranya :
a. Berbaringlah di atas lantai atau ranjang
b. Kontraksikan semua otot pada satu lengan atau satu tungkai dan kemudian istirahat penuh
c. Sementara tubuh istirahat maka otot-otot benar-benar kendor

Lanjutkan dengan mengkontraksikan otot-otot kedua lengan sementara kedua tungkai istirahat dan kemudian kendorkan sempurna. Ganti dengan mengkontraksikan tungkai. Kontraksikan semua otot pada satu sisi tubuh dan pertahankan sisi lainnya santai.
Berbaring terlentang dengan lutut ditekuk dan kaki rata
a. Tarik otot-otot dinding perut kedalam dan biarkan kedua lutut yang rapat jatuh ke arah sisi ranjang, gunakan tangan untuk membantu duduk, turunkan tungkai bawah ke tepi ranjang dan berdiri. Gunakan tindakan ini setiap kali berubah dari posisi berbaring ke posisi berdiri sehingga menghindari regangan pada otot-otot dinding perut.
b. Istirahatkan masing-masing lutut perlahan-lahan sampai kedua lutut menyentuh lantai pada sisinya masing-masing. Otot-otot pada sisi dalam kedua paha dan otot-otot dasar panggul harus relaksasi sempurna. Sekarang tambahkan konmtraksi dinding perut yang kuat tanpa mengencangkan otot-otot lain manapun.
Tujuan dari senam ini adalah untuk melatih otot-otot seluruh tubuh agar tidak tegang

11. Latihan Otot Betis
a. Latihan ini mencegah kejang di betis.
b. Berdiri sambil berpegangan pada benda yang berat dan mantap.
c. Posisikan ibu jari dan jari-jari lain menghadap ke atas.
d. Regangkan kaki sedikit dengan badan lurus dan pandangan lurus ke depan.
e. Tundukkan kepala seraya berjongkok perlahan sampai ke bawah tanpa mengangkat tumit dari lantai.
f. Setelah jongkok, lemaskan bahu. Kempeskan perut, kemudian perlahan kembalilah berdiri tegak, lepaskan kerutan. Lakukan enam kali dalam sehari.

12. Latihan Otot Pantat
Latihan ini dapat mencegah timbulnya wasir saat mengejan.
a. Tidur terlentang tanpa bantal, kedua lutut dibengkokkan dan agak diregangkan.
b. Dekatkan tumit ke pantat dengan kedua tangan di samping badan.
c. Kerutkan pantat ke dalam sehingga lepas dari kasur, angkat panggul ke atas sejauh mungkin.
d. Turunkan perlahan (pantat masih berkerut), lepaskan kerutan, dsb. Ulangi enam kali sehari.


13. Latihan Anti Sungsang
a. Ambil posisi merangkak, kedua lengan sejajar bahu, kedua lutut sejajar panggul dan agak diregangkan.
b. Kepala di antara kedua tangan, tolehkan ke kiri atau ke kanan.
c. Letakkan siku di atas kasur, geser siku sejauh mungkin ke kiri dan ke kanan hingga dada menyentuh kasur.
Lakukan sehari 2 kali selama 15 menit/kali. Batasilah latihan anda untuk tidak lebih dari 15 menit setiap kali melakukannya. Pakailah sepatu penyangga dan lihat permukaannya dengan hati-hati untuk menghindari adanya kehilangan keseimbangan anda dan menciderai diri anda sendiri. Minumlah air secara cukup sebelum, selama, dan setelah latihan untuk menghindari dehidrasi. Minumlah air minimal delapan gelas setiap hari dan, ketika bekerja, minumlah beberapa gelas lagi untuk mengisi lagi cairan yang hilang.
Latihan dapat membantu anda untuk menjaga imej pribadi yang positif dan kesehatan fisik selama waktu ini. Ini dapat membantu anda untuk bisa mengontrol tubuh anda dan dapat membuat kehamilan anda sedikit lebih mudah. Lakukanlah latihan secara kontinyu selama anda hamil, dan setelah habis melahirkan.


DAFTAR PUSTAKA

DEPKES RI.1992.PUSAT PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DALAM KONTEKS KELUARGA. Jakarta : DepKes RI
http://jogjafisio.wordpress.com/2009/05/25/panduan-senam-hamil/

PERSONAL HYGIENE PADA IBU HAMIL

1. Konsep Dasar
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani artinya kebersihan perorangan, tindakan menjaga kebersihan seseorang.
2. Pengertian
Personal hygiene pada ibu hamil adalah kebersihan yang dilakukan oleh ibu hamil untuk mengurangi kemungkinan infeksi, karena badan yang kotor banyak mengandung kuman-kuman.
Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan yang meliputi perubahan fisik, mental, psikologis dan sosial..
Kebutuhan fisik pada ibu hamil sangat diperlukan, yaitu meliputi oksigen, nutrisi, peronal hygiene, pakaian, eliminasi, seksual, mobilisasi & body mekanik, exercise/senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi, traveling, persiapan laktasi, persiapan kelahiran bayi, memantau kesejahteraan bayi, ketidaknyamanan dan cara mengatasinya, kunjungan ulang, pekerjaan, tanda bahaya dalam kehamilan.
Kesehatan pada ibu hamil untuk mendapatkan ibu dan anak yang sehat dilakukan selama ibu dalam keadaan hamil. Hal ini dapat dilakukan diantaranya dengan memperhatikan kebersihan diri (personal hygiene) pada ibu hamil itu sendiri, sehingga dapat mengurangi hal-hal yang dapat memberikan efek negatif pada ibu hamil, misalnya pencegahan terhadap infeksi.

3. Tujuan Menjaga Personal Hygiene Pada Ibu Hamil
Untuk mendapatkan ibu dan anak yang sehat, dengan jalan:
a. Mencegah penyakit/infeksi.
b. Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan ibu
c. Mencegah komplikasi-komplikasi pada ibu hamil, waktu hamil, bersalin dan nifas.
d. Peningkatan derajat kesehatan.
e. Pelihara kesehatan diri.
f. Perbaikan personal hygiene.
g. Meningkatkan kepercayaan diri.

4. Manfaat Personal Hygiene Dan Aktivitas Pada Ibu Hamil
a. Dengan mandi dan membersihkan badan, ibu akan mengurangi kemungkinan adanya kuman yang masuk selama ibu hamil. Hal ini mengurangi terjadinya infeksi, khususnya sesudah melahirkan.
b. Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan.
• Saat ini, ibu yang akan melahirkan, tidak di-huknah untuk mengeluarkan tinja.
• Bulu kemaluan tidak dicukur seluruhnya, hanya bagian yang dekat anus yang akan dibersihkan, karena hal tersebut akan mempermudah penjahitan jika ibu ternyata diepisiotomi.
• Selama menunggu persalinan tiba, ibu diperbolehkan untuk berjalan-jalan di sekitar kamar bersalin.
• Ibu boleh minum dan makan makanan ringan, disarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang berbau menyengat seperti petai dan jengkol.

5. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Pada Personal Hygiene Ibu Hamil
Adapun hal-hal yang perlu diperhatika dalam personal hygiene pada ibu hamil adalah dimulai dari kebersihan rambut dan kulit kepala, kebersihan payudara, kebersihan pakaian, kebersihan vulva, kebesihan kuku tangan dan kaki.

a. Kebersihan Rambut & Kulit Kepala
Rambut berminyak cenderung menjadi lebih sering selama kehamilan karena overactivity kelenjar minyak kulit kepala dan mungkin memerlukan keramas lebih sering. Rambut bisa tumbuh lebih cepat selama kehamilan dan mungkin memerlukan pemotongan lebih sering.
Menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala pada ibu hamil sangatlah penting. Disarankan ibu hamil untuk mencuci rambut secara teratur guna menghilangkan segala kotoran, debu, dan endapan minyak yang menumpuk pada rambut kita membantu memberikan stimulasi sirkulasi darah pada kulit kepala dan memonitor masalah-masalah pada rambut dan kulit kepala. Dengan keramas, dimana cara ini dapat membersihkan kotoran yang menyumbat pori-pori di kulit kepala yang bisa menghambat pertumbuhan rambut. Selain itu, keramas juga merupakan kegiatan pemijatan yang baik pada kulit kepala ibu hamil untuk menstimulasi dan menyediakan jalan rambut baru untuk tumbuh dengan mudah. Prosedur cara membersihkan rambut dan kulit kepala pada ibu hamil :
1) Memberitahu klien dan menjelaskan mengenai prosedur.
2) Mengkaji rambut dan kulit kepala klien.
3) Rambut dirapihkan dengan sisir.
4) Menggosok pangkal rambut dengan kasa yang telah diberi sampo dan diberikan pijatan pada kulit kepala.
5) Pembilasan rambut.
6) Mengeringkan dan menyisir rambut.
7) Merapihkan klien.

b. Kebersihan Gigi dan Mulut
Ibu hamil harus memperhatikan kebersihan gigi dan mulut untuk menjaga dari semua kotoran dari sisa makanan yang masih tertinggal didalam gigi yang mengakibatkan kerusakan pada gigi dan bau mulut. Tidak ada dokumentasi yang mendukung peningkatan rongga gigi selama kehamilan.
Kebersihan dan perawatan gigi dapat dilakukan dengan oral hygiene dengan menggunakan sikat dan pasta gigi, sedangkan kebersihan area mulut dan lidah bisa dilakukan dengan menggunakan kasa yang dicampur dengan antiseptik.
Penjadwalan untuk trimester pertama terkait dengan hiperemesis dan ptyalisme (produksi liur yang berlebihan) sehingga kebersihan rongga mulut haruis selalu terjaga, misalnya pencegahan caries pada gigi.
Sedangkan pada trimester ketiga, terkait dengan adanya kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan janin sehingga perlu diketahui apakah terdapat pengaruh yang merugikan pada gigi ibu hamil. Dianjurkan untuk selalu menyikat gigi setelah makan karena ibu hamil sangat rentan terhadap terjadinya carries dan ginggivitis.
Akan tetapi, jika kebersihan mulut terpelihara dengan baik selama kehamilan, perubahan mencolok pada jaringan gusi jarang terjadi. Keadaan klinis jaringan gusi selama kehamilan tidak berbeda jauh dengan jaringan gusi ibu yang tidak hamil, di antaranya :
a. Warna gusi, jaringan gusi yang mengalami peradangan berwarna merah terang sampai kebiruan, kadang-kadang berwarna merah tua.
b. Kontur gusi, reaksi peradangan lebih banyak terlihat di daerah sela-sela gigi dan pinggiran gusi terlihat membulat.
c. Konsistensi, daerah sela gigi dan pinggiran gusi terlihat bengkak, halus dan mengkilat. Bagian gusi yang membengkak akan melekuk bila ditekan, lunak, dan lentur.
d. Risiko perdarahan, warna merah tua menandakan bertambahnya aliran darah, keadaan ini akan meningkatkan risiko perdarahan gusi.
e. Luas peradangan, radang gusi pada masa kehamilan dapat terjadi secara lokal maupun menyeluruh. Proses peradangan dapat meluas sampai di bawah jaringan periodontal dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada struktur tersebut.
Prosedur kebersihan dan perawatan mulut dan gigi :
1) Membuka mulut dan lidah di tekan dengan tongue spatel berlapis kasa.
2) Depers dapa pinset diarahkan untuk membersihkan area rongga mulut, gusi, dan lidah.
3) Membersihakan area gigi dengan menggunakan sikat dan pasta gigi.
4) Menggosok gigi dilakukan dengan gerakan naik turun.
5) Klien diminta untuk berkumur-kumur dan mengeringkan are mulut luar dengan kasa.
6) Merapihkan pasien.

c. Kebersihan Payudara
Pemeliharaan payudara juga penting, puting susu harus dibersihkan kalau terbasahi oleh colustrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi edema pada puting susu dan sekitarnya. Puting susu yang masuk diusahakan supaya keluar dengan pemijatan keluar setiap kali mandi. Payudara perlu dipersiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga dapat segera berfungsi dengan baik pada saat diperlukan.
Pengurutan payudara untuk mengeluarkan sekresi dan membuka duktus dan sinus lateferus sebaiknya dilakukan secara hati-hati dan benar karena pengurutan yang salah dapat menimbulkan kontraksi pada rahim sehingga terjadi kondisi seperti pada uji kesejahteraan janin menggunakan uterotonika. Basuhan lembut setiap hari pada areola dan puting susu akan dapat mengurangi retak dan lecet pada area tersebut.
Untuk sekresi yang mengering pada puting susu, lakukan pembersihan dengan menggunakan campuran gliserin dan alkohol. Karena payudara menegang, sensitif dan menjadi lebih berat maka sebaiknya gunakan penopang payudara yang sesuai (brassiere).

d. Kebersihan vulva
Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri. Pasien yang harus istirahat di tempat tidur (misalnya, karena hipertensi, pemberian infus, section caesarea) harus dimandikan setiap hari dengan pencucian daerah perineum yang dilakukan dua kali sehari dan pada waktu sesudah selesai membuang hajat. Meskipun ibu yang akan bersalin biasanya masih muda dan sehat, daerah daerah yang tertekan tetap memerlukan perhatian serta perawatan protektif.
Wanita yang hamil jangan melakukan irrigasi vagina kecuali dengan nasihat dokter karena irrigasi dalam kehamilan dapat menimbulkan emboli udara. Hal – hal yang harus diperhatikan adalah
• Celana dalam harus kering
• Jangan gunakan obat / menyemprot ke dalam vagina
• Sesudah bab / bak dilap dengan lap khusus

Setelah ibu mampu mandi sendiri (idealnya, dua kali sehari), biasanya daerah perineum dicuci sendiri dengan menggunakan air dalam botol atau wadah lain yang disediakan khusus untuk keperluan tersebut.
Cara ibu hamil melakukan vulva hygiene sendiri. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan diri ibu hamil adalah sebagai berikut :
1. Anjurkan kebersihan seluruh tubuh, terutama perineum.
2. Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Pastikan bahwa ibu mengerti untuk membersihkan daerah sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, kemudian membersihkan daerah anus. Nasihati ibu untuk membersihkan vulva setiap kali selesai buang air kecil atau besar.
3. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah matahari dan disetrika.
4. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
5. Jika ibu mempunyai luka episotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari menentuh daerah tersebut.

e. Kebersihan kuku tangan dan kaki
Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam mempertahankan perawatan diri, melalui kuku berbagai kuman dapat masuk kee dalam tubuh, untuk itu seharusnya kuku tetap dalam keadaan sehat dan bersih. Secara anatomis kuku terdiri atas dasar kuku, badan kuku, dinding kuku, kantung kuku, akar kuku, dan lunula.
Kondisi normal kuku ini dapat tcrlihat halus, tebal kurang lebih 0,5 mm, transparan, dasar kuku berwarna warna merah muda. Masalah/Gangguan pada Kuku :
1. Ingrown Nail. Kuku tangan yang tidak tumbuh-tumbuh dan dirasakan sakit pada dacrah tersebut.
2. Paronychia. Radang di sekitar jaringan kuku.
3. Ram's Horn Nail. Gangguan kuku yang ditandai pertumbuhan yang lambat discrtai kcrusakan dasar kuku atau infeksi.
4. Bau Tidak Sedap. Reaksi mikroorganisme yang menyebabkan bau tidak sedap.
Prosedur Kerja:
1. Jelaskan prosedur pada pasien.
2. Cuci tangan.
3. Atur posisi pasien dengan posisi duduk atau tidur.
4. Tentukan kuku yang akan dipotong,
5. Rendamkan kuku dengan air hangat kurang lebih 2 menit dan lakukan sikat dengan beri sabun bila kotor.
6. Keringkan dengan handuk.
7. Letakkan tangan di atas bengkok dan lakukan pemotongan kuku.
8. Cuci tangan.

f. Kebersihan kulit
Kelenjar kulit mungkin lebih aktif selama kehamilan dan pasien mungkin cenderung lebih berkeringat.
Baths terapi - melemaskan otot-otot tegang dan lelah, membantu insomnia counter, dan membuat pasien merasa segar dan berbau manis. Baths dapat menimbulkan masalah manuver fisik yang meningkatkan kemungkinan jatuh di akhir kehamilan; shower direkomendasikan, tetapi dengan hati-hati saat masuk dan keluar dan bergerak di dalam kamar mandi.

g. Kebersihan Pakaian
Selama kehamilan, pakaian harus diberikan sama atau mungkin bahkan lebih sedikit perhatian dari pada waktu lain.
Pakaian harus ringan, nonconstrictive, disesuaikan, penyerap, dan meningkatkan rasa kesejahteraan pasien. Tidak garter bulat konstriktif atau girdle harus digunakan karena gangguan pada sirkulasi darah itu dari kaki.
Kebersihan tubuh harus terjaga selama kehamilan. Perubahan anatomi pada perut, area genitalia/lipat paha dan payudara menyebabkan lipatan-lipatan kulit menjadi lebih lembab dan mudah terinvestasi oleh mikroorganisme. Sebaiknya gunakan pancuran atau gayung pada saat mandi, tidak dianjurkan berendam dalam bathtub dan melakukan vaginal douche.
Gunakan pakaian yang longgar, bersih dan nyaman dan hindarkan sepatu bertongkat tinggi (high heels) dan alas kaki yang keras (tidak elastis) serta korset penahan perut. Lakukan gerak tubuh ringan, misalnya berjalan kaki, terutama pada pagi hari. Jangan melakukan pekerjaan rumah tangga yang berat dan hindarkan kerja fisik yang dapat menimbulkan kelelahan yang berlebihan.
Beristirahan cukup, minimal 8 jam pada malam hari dan 2 jam di siang hari. Ibu tidak dianjurkan untuk melakukan kebiasaan untuk merokok selama hamil karena dapat menimbulkan vasospasme yang berakibat pada anoksia bayi, berat badan lahir rendah (BBLR), prematuritas, kelainan kongenital dan solusio plasenta.
Desain BH : Desain harus disesuaikan agar dapat menyangga payudara dan nyeri punggung yang tambah menjadi besar pada kehamilan dan memudahkan ibu ketika akan menyusui. BH harus tali besar sehingga tidak terasa sakit dibahu.
Pemakaian BH dianjurkan terutama pada kehamilan dibulan ke 4 sampai ke 5 sesudah terbiasa boleh menggunakan BH tipis/ tidak memakai BH sama sekali jika tanpa BH terasa lebih nyaman. Ada dua pilihan BH yang biasa tersedia, yaitu BH katun biasa dan BH nylon yang halus.

6. Cara Merawat Kebersihan Diri Dan Lingkungan Selama Ibu Hamil
a. Mandi dengan air bersih dengan sabun 2x sehari, mandi setiap hari akan merangsang sirkulasi, menyegarkan dan menghilangkan kotoran tubuh. Dengan berhati-hati agar tidak jatuh, baik mandi shower maupun TUB dapat dilakukan oleh ibu hamil.
Manfaat mandi:
• Merangsang sirkulasi.
• Menyegarkan.
• Menghilangkan kotoran, yang harus diperhatikan :
 Mandi hati-hati jangan sampai jatuh.
 Air harus bersih.
 Tidak terlalu dingin atau tidak terlalu panas.
 Gunakan sabun yang mengandung antiseptik.
b. Menjaga kebersihan kuku dan tangan.
c. Menjaga, badan, mencuci tangan dan kaki segera sesudah berpergian.
d. Merawat kebersihan rumah dan lingkungan.
e. Menjaga kebersihan kemaluan.
f. Menjaga kebersihan tempat tidur.
g. Menghindari merokok dan lingkungan merokok.

7. Faktor Yang Mempengaruhi Personal Hygiene
a. Body image
Adalah gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik pada ibu hamil sehingga ibu hamil tidak peduli terhadap kebersihannya.

b. Praktik social
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.

c. Status social ekonomi
Personal hygiene pada ibu hamil memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.


d. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene pada ibu hamil sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan pada ibu hamil itu sendiri.

e. Kebiasaan
Adalah ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan dirinya seperti penggunaan sabun, sampo dll.

f. Kondisi fisik
Pada kondisi fisik ibu hamil, kemampuan untuk merawat diri berkurang, sehingga memerlukan bantuan untuk melakukannya.

8. Dampak Yang Sering Timbul Pada Masalah Personal Hygiene
a. Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi pada ibu hamil adalah gangguan sistem perkemihan sehingga daerah genetal kurang diperhatikan, gangguan membrane mukosa mulut yaitu terjadi hipersalivasi yang menyebabkan caries gigi, gangguan fisik pada kuku, rambut mudah berkeringat sehingga menyebabkan gatal dan bau pada rambut.

b. Dampak psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi social.

PERAWATAN PAYUDARA PADA KEHAMILAN

1. Pengertian Perawatan Payudara
Perawatan payudara adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan teratur untuk memeliharan kesehatan payudara waktu hamil dengan tujuan untuk mempersiapkan laktasi pada waktu post partum

2. Tujuan perawatan payudara
a. Memelihara kebersihan payudara
b. Melenturkan dan menguatkan puting susu
c. Mengeluarkan puting susu yang masuk kedalam atau datar
d. Mempersiapkan produksi ASI

3. Manfaat Perawatan Payudara pada Hamil
a. Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu.
b. Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi untuk menyusu.
c. Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan
lancar.
d. Dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan melakukan upaya untuk mengatasinya.
e. Mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui.

4. Prinsip perawatan payudara pada kehamilan
a. Membersihkan puting susu dengan minyak/baby oil agar kotoran-kotoran keluar tidak bertumpuk dan tidak terhisap oleh bayi yang ingin menetek, minyak ini juga dapat melemaskan
b. Dikerjakan dengan sistematis dan teratur
c. Menjaga kebersihan sehari-hari
d. Nutrisi harus lebih baik dari sebelum hamil
e. Memakai bra yang bersih dan menopang payudara
f. Dilakukan setelah usia kehamilan lebih dari 6 bulan
g. puting susu sehingga kulitnya tidak mudah lecet

5. Teknik perawatan payudara
a. Pengurutan payudara
1) Licinkan telapak tangan dengan sedikit minyak/baby oil
2) Kedua tangan diletakkan diantara kedua payudara ke arah atas, samping, bawah, dan melintang sehingga tangan menyangga payudara
3) Lakukan 30 kali selama 5 menit

b. Pengurutan kedua
1) Licinkan telapak tangan dengan minyak/baby oil
2) Telapak tangan kiri menopang payudara kiri dan jari-jari tangan kanan saling dirapatkan
3) Sisi kelingking tangan kanan memegang payudara kiri dari pangkal payudara kearah puting,
4) demikian pula payudara kanan
5) Lakukan 30 kali selama 5 menit

c. Pengurutan ketiga
1) Licinkan telapak tangan dengan minyak
2) Telapak tangan kiri menopang payudara kiri
3) Jari-jari tangan kanan dikepalkan, kemudian tulang kepalan tangan kanan mengurut payudara dari pangkal ke arah puting susu
4) Lakukan 30 kali selama 5 menit

d. Pengurutan keempat
1) Licinkan kedua tangan dengan minyak
2) Kompres puting susu dengan kain atau kapas yang diberi minyak selama beberapa saat agar kotoran mudah dibersihkan
3) Tarik pangkal payudara dengan kedua tangan, lalu diurutkan dari pangkal payudara kearah puting sebanyak 30 kali
4) Pijat puting hingga keluar cairan untuk memastikan bahwa saluran susu tidak tersumbat
5) Bersihkan puting susu dan sekitarnya dengan handuk kering dan basah

6. Perawatan puting susu datar atau masuk ke dalam
a. Puting susu diberi minyak
b. Letakkan kedua ibu jari diatas dan dibawah puting
c. Pegangkan daerah areola dengan menggerakan kedua ibu jari kearah atas dan kebawah ± 20 kali (gerakannya ke arah luar)
d. Letakkan kedua ibu jari disamping kiri dan kanan puting susu
e. Pegang daerah areola dengan menggerakan kedua ibu jari kearah kiri dan kekanan ± 20 kali (gerakannya ke arah luar)

7. Cara pengurutan payudara
a. Massage
1) Pijat sel-sel pembuat ASI dan saluran ASI
2) Tekan 2-4 jari ke dinding dada, buat gerakan melingkar pada satu titik di area payudara
3) Setelah beberapa detik pindah ke area lain dari payudara, dapat mengikuti gerakan spiral mengelilingi payudara ke arah puting susu atau gerakan lurus dari pangkal payudara ke arah puting susu
b. Stroke
1) Mengurut dari pangkal payudara sampai ke puting susu dengan jari-jari atau telapak tangan
2) Lanjutkan mengurut dari dinding dada kearah payudara diseluruh bagian payudara
3) Ini akan membuat ibu lebih rileks dan merangsang pengaliran ASI (hormon oksitosin)
c. Shake (goyang)
1) Dengan posisi condong kedepan, goyangkan payudara dengan lembut, biarkan gaya tarik bumi meningkatkan stimulasi pengaliran

8. Akibat jika tidak dilakukan perawatan payudara
a. Puting susu mendelep
b. Anak susah menyusui
c. ASI lama keluar
d. Produksi ASI terbatas
e. Pembengkakan pada payudara
f. Payudara meradang
g. Payudara kotor
h. Ibu belum siap menyusui
i. Kulit payudara terutama puting akan mudah lecet

9. Tips Perawatan Payudara Saat Hamil
a. Umur kehamilan 3 bulan
Periksa puting susu untuk mengetahui apakah puting susu datar atau masuk ke dalam dengan cara memijat dasar puting susu secara perlahan. puting susu yang normal akan menonjol keluar. Apabila puting susu tetap datar atau masuk kembali ke dalam payudara, maka sejak hamil 3 bulan harus dilakukan perbaikan agar bisa menonjol. Caranya adalah dengan menggunakan kedua jari telunjuk atau ibu jari, daerah di sekitar puting susu diurut ke arah berlawanan menuju ke dasar payudara sampai semua daerah payudara. Dilakukan sehari dua kali se-lama 6 menit.
b. Usia Kehamilan 6-9 Bulan
Kedua telapak tangan dibasahi dengan minyak kelapa, kemudian puting susu sampai areola mamae (daerah sekitar puting dengan warna lebih gelap) dikompres dengan minyak kelapa selama 2-3 menit. Tujuannya untuk memperlunak kotoran atau kerak yang menempel pada puting susu agar mudah dibersihkan. Jangan membersihkan dengan alkohol karena dapat menyebabkan puting susu lecet. Selanjutnya kedua puting susu dipegang lalu ditarik, diputar ke arah dalam clan ke arah luar (berlawanan jarum jam). Pangkal payudara dipegang dengan kedua tangan, lalu diurut ke arah puting susu sebanyak 30 kali sehari. Lalu pijat kedua areola mamae hingga keluar 1-2 tetas. Setelah itu, puting susu dibersihkan dengan handuk kering clan bersih.
c. Pemijatan Payudara
Bersihkan payudara memakai air, lalu pijat memakai minyak. Pemijatan dilakukan dengan kedua tangan, sekeliling payudara diurut memutar search jarum jam can kemudian berbalik arah/ berlawanan jarum jam. Setelah itu lakukan pengurutan dari bawah menuju puting, namun putingnya sendiri tak perlu di-massage karena talk berkelenjar. Usai massage, ketuk-ketuklah payudara memakai ujung jari atau ujung rugs jari.
d. Senam Teratur
Senam yang bisa dilakukan, posisi berdiri, tangan kanan memegang bagian lengan bawah kiri dekat siku, sebaliknya tangan kiri memegang lengan bawah kanan (seperti orang bersedakep). Kemudian tekan kuat-kuat ke arah dada dengan cara mempererat pegangan, sehingga terasa tarikannya pada otot-otot di dasar payudara. Selanjutnya lemaskan kembali. Lakukan berulang-ulang hingga 30 kali. Yang kedua, Pegang bahu dengan kedua ujung tangan, kemudian siku diputar ke depan sehingga lengan bagian dalam mengurut (massage) payudara ke arah atas. Diteruskan gerakan tangan ke atas ke belakang can kembali pada posisi semula. Lakukan latihan ini 20 kali putaran.
e. Memakai Bra yang Pas
Untuk mengatasi rasa tak enak pada saat payudara membesar, pakailah bra yang pas dan bisa memegang. Jangan pakai yang terlalu ketat atau longgar, tapi harus benarbenar pas sesuai ukuran payudara saat itu dan dapat menopang perkembangan payudara

10. Tips Perawatan Payudara Saat Hamil dengan makanan
a. Rumput Laut
Jepang merupakan salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan kanker payudara rendah. Ini terkait pola makan yang terbiasa mengkonsumsi rumput laut. Rumput laut terbukti memiliki manfaat bagi kesehatan dimana menurut penelitian Harvard School of Public Health menemukan tikus yang diberi makan kelp (satu jenis rumput laut) memiliki kanker payudara lebih rendah dibanding tikus yang tidak makan kelp. Karena itu cobalah konsumsi rumput-rumput laut seperti kelp atau nori atau alga hijau seperti spirulina dan chlorella (3 gram) setiap hari.
b. Kurangi makanan berlemak
Pola makan yang tinggi lemak hewani dapat meningkatkan resiko kanker payudara. Menurut para ahli, pola makan kaya lemak dapat menghasilkan zat kimia dalam usus yang ketika berhubungan dengan bakteri akan merubahnya menjadi estrogen sebagai penyebab kanker. Etsrogen ini kemudian disimpan dalam jaringan lemak payudara sehingga membuat sel dalam area ini lebih mungkin tumbuh menjadi kanker. Dengan membatasi konsumsi lemak sehari-hari sampai kira-kira 20 persen dari seluruh konsumsi kalori, anda berarti telah mengurangi peluang tumbuhnya kanker payudara.
c. Tingkatkan konsumsi serat
Konsumsi buah-buahan dan sayuran penting untuk mencegah kanker payudara. Serat yang terkandung dalam makanan seperti buncis, seluruh jenis gandum, buah-buahan dan sayuran dapat mempengaruhi metabolisme estrogen dalam tubuh dan menurunkan estrogen dalam darah.
d. Makan banyak sayuran
Makan banyak sayuran seperti brokoli, kubis brussel, kol, bok choy, sayuran hijau seperti kangkung dan bayam, kembang kol dan lobak cina baik bagi kesehatan payudara karena mengandung komponen sulfur yang disebut indoles. Indoles sebenarnya membantu mengurangi estrogen dari tubuh dan mencegahnya tumbuh menjadi kanker payudara. Hanya sayuran jenis ini diketahui dapat merubah estrogen dalam tubuh dan mencegahnya dari kanker payudara.
e. Ikan
Penelitian menujukan makan sedikitnya tiga porsi ikan laut setiap minggu seperti tuna, salmon, makarel, dan sarden dapat membantu mencegah kanker payudara. Minyak Omega 3 yang biasanya ditemukan dalam ikan ini dapat membantu memperkuat sistem kekebalan dan menghalangi pengaruh tumor yang menyebabkan kanker. Mungkin pendapat terbaik mengenai hal ini adalah penemuan di Amerika Utara dimana wanita Eskimo yang makan minyak Omega 3 berasal dari ikan sama sekali tidak memiliki kanker payudara.
f. Produk kedelai
Beberapa ilmuwan yakin makan produk kedelai dapat melindungi terhadap hormon penyebab tumor. Kacang kedelai dan produk kedelai lainnya mengandung genistein, sebuah estrogen alami yang mengikat pada reseptor dalam payudara sehingga tidak mungkin tumbuhnya kanker. Tetapi tidak semua produk kedelai memiliki manfaat yang sama seperti tofu, miso dan tempeh. Susu kedelai mengandung sedikit genistein tetapi mengandung bahan pengawet buatan.
g. Olahraga secara teratur
Penelitian dimana wanita melakukan olahraga aerobik selama 3,8 jam atau lebih per minggu sedikit kemungkinan memiliki kanker payudara dibanding mereka yang tidak pernah berolahraga sama sekali. Termasuk mereka yang bertahan dalam 5 sampai 6 kilo dari berat badan ideal merupakan cara mencegah kanker payudara karena obesitas memiliki korelasi dengan resiko kanker payudara. Kelebihan lemak dalam tubuh menghasilkan estogen yang kemudian di simpan dalam jaringan payudara sehingga memicu tumbuhnya sel kanker.

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MASALAH BENIGNA HIPERTROPI PROSTAT (BPH)

A. DEFINISI
BPH adalah pembesaran atau hypertropi prostat. Kelenjar prostat membesar, memanjang ke arah depan ke dalam kandung kemih dan menyumbat aliran keluar urine, dapat menyebabkan hydronefrosis dan hydroureter. Istilah Benigna Prostat Hipertropi sebenarnya tidaklah tepat karena kelenjar prostat tidaklah membesar atau hipertropi prostat, tetapi kelenjar-kelenjar periuretralah yang mengalami hiperplasia(sel-selnya bertambah banyak.
Kelenjar-kelenjar prostat sendiri akan terdesak menjadi gepeng dan disebut kapsul surgical. Maka dalam literatur di benigna hiperplasia of prostat gland atau adenoma prostat, tetapi hipertropi prostat sudah umum dipakai.

B. ETIOLOGI
Penyebab terjadinya Benigna Prostat Hipertropi belum diketahui secara pasti. Prostat merupakan alat tubuh yang bergantung kepada endokrin dan dapat pula dianggap undangan(counter part). Oleh karena itu yang dianggap etiologi adalah karena tidak adanya keseimbangan endokrin.
Namun menurut Syamsu Hidayat dan Wim De Jong tahun 1998 etiologi dari BPH adalah:
 Adanya hiperplasia periuretral yang disebabkan karena perubahan keseimbangan testosteron dan estrogen.
 Ketidakseimbangan endokrin.
 Faktor umur / usia lanjut.
 Unknown / tidak diketahui secara pasti.




C. PATOLOGI ANATOMI
Kelenjar prostate adalah suatu kelenjar fibro muscular yang melingkar Bledder neck dan bagian proksimal uretra. Berat kelenjar prostat pada orang dewasa kira-kira 20 gram dengan ukuran rata-rata: Panjang 3.4 cm, Lebar 4.4 cm, Tebal 2.6 cm. Secara embriologis terdiro dari 5 lobur: Lobus medius 1 buah, Lobus anterior 1 buah, Lobus posterior 1 buah, Lobus lateral 2 buah.
Selama perkembangannya lobus medius, lobus anterior dan lobus posterior akan menjadi saru disebut lobus medius. Pada penampang lobus medius kadang-kadang tidak tampak karena terlalu kecil dan lobus ini tampak homogen berwarna abu-abu, dengan kista kecil berisi cairan seperti susu, kista ini disebut kelenjar prostat. Pada potongan melintang uretra pada posterior kelenjar prostat terdiri dari:
 Kapsul anatomis
 Jaringan stroma yang terdiri dari jaringan fibrosa dan jaringan muskuler. Jaringan kelenjar yang terbagi atas 3 kelompok bagian:
 Bagian luar disebut kelenjar sebenarnya
 Bagian tengah disebut kelenjar sub mukosal, lapisan ini disebut juga sebagai adenomatus zone
 Di sekitar uretra disebut periuretral gland

Saluran keluar dari ketiga kelenjar tersebut bersama dengan saluran dari vesika seminalis bersatu membentuk duktus ejakulatoris komunis yang bermuara ke dalam uretra. Pada laki-laki remaja prostat belum teraba pada colok dubur, sedangkan pada oran dewasa sedikit teraba dan pada orang tua biasanya mudah teraba.
Sedangkan pada penampang tonjolan pada proses hiperplasi prostat, jaringan prostat masih baik. Pertambahan unsur kelenjar menghasilkan warna kuning kemerahan, konsisitensi lunak dan berbatas jelas dengan jaringan prostat yang terdesak berwarna putih ke abu-abuan dan padat. Apabila tonjolan itu ditekan keluar cairan seperti susu.

Apabila jaringan fibromuskuler yang bertambah tonjolan berwarna abu-abu, padat dan tidak mengeluarkan cairan sehingga batas tidak jelas. Tonjolan ini dapat menekan uretra dari lateral sehingga lumen uretra menyerupai celah. Terkadang juga penonjolan ini dapat menutupi lumen uretra, tetapi fibrosis jaringan kelenjar yang berangsur-angsur mendesak prostat dan kontraksi dari vesika yang dapat mengakibatkan peradangan.

D. PATOFISIOLOGI
Menurut syamsu Hidayat dan Wim De Jong tahun 1998 adalah Umumnya gangguan ini terjadi setelah usia pertengahan akibat perubahan hormonal. Bagian paling dalam prostat membesar dengan terbentuknya adenoma yang tersebar. Pembesaran adenoma progresif menekan atau mendesak jaringan prostat yang normal ke kapsula sejati yang menghasilkan kapsula bedah. Kapsula bedah ini menahan perluasannya dan adenoma cenderung tumbuh ke dalam menuju lumennya, yang membatasi pengeluaran urin. Akhirnya diperlukan peningkatan penekanan untuk mengosongkan kandung kemih. Serat-serat muskulus destrusor berespon hipertropi, yang menghasilkan trabekulasi di dalam kandung kemih.
Pada beberapa kasus jika obsruksi keluar terlalu hebat, terjadi dekompensasi kandung kemih menjadi struktur yang flasid, berdilatasi dan sanggup berkontraksi secara efektif. Karena terdapat sisi urin, maka terdapat peningkatan infeksi dan batu kandung kemih. Peningkatan tekanan balik dapat menyebabkan hidronefrosis.
Retensi progresif bagi air, natrium, dan urea dapat menimbulkan edema hebat. Edema ini berespon cepat dengan drainage kateter. Diuresis paska operasi dapat terjadi pada pasien dengan edema hebat dan hidronefrosis setelah dihilangkan obstruksinya. Pada awalnya air, elekrolit, urin dan beban solutlainya meningkatkan diuresis ini, akhirnya kehilangan cairan yang progresif bisa merusakkan kemampuan ginjal untuk mengkonsentrasikan serta menahan air dan natrium akibat kehilangan cairan dan elekrolit yang berlebihan bisa menyebabkan hipovelemia.
Menurut Mansjoer Arif tahun 2000 pembesaran prostat terjadi secara perlahan-lahan pada traktus urinarius, terjadi perlahan-lahan. Pada tahap awal terjadi pembesaran prostat sehingga terjadi perubahan fisiologis yang mengakibatkan resistensi uretra daerah prostat, leher vesika kemudian detrusor mengatasi dengan kontraksi lebih kuat.
Sebagai akibatnya serat detrusor akan menjadi lebih tebal dan penonjolan serat detrusor ke dalam mukosa buli-buli akan terlihat sebagai balok-balok yang tampai (trabekulasi). Jika dilihat dari dalam vesika dengan sitoskopi, mukosa vesika dapat menerobos keluar di antara serat detrusor sehingga terbentuk tonjolan mukosa yang apabila kecil dinamakan sakula dan apabila besar disebut diverkel. Fase penebalan detrusor adalah fase kompensasi yang apabila berlanjut detrusor akan menjadi lelah dan akhirnya akan mengalami dekompensasi dan tidak mampu lagi untuk kontraksi, sehingga terjadi retensi urin total yang berlanjut pada hidronefrosis dan disfungsi saluran kemih atas.

E. MANIFESTASI KLINIS
Walaupun Benigna Prostat Hipertropi selalu terjadi pada orang tua, tetapi tak selalu disertai gejala-gejala klinik, hal ini terjadi karena dua hal yaitu:
1. Penyempitan uretra yang menyebabkan kesulitan berkemih
2. Retensi urin dalam kandung kemih menyebabkan dilatasi kandung kemih, hipertrofi kandung kemih dan cystitis.
Adapun gejala dan tanda yang tampak pada pasien dengan Benigna Prostat Hipertrofi:
a. Retensi urin
b. Kurangnya atau lemahnya pancaran kencing
c. Miksi yang tidak puas
d. Frekuensi kencing bertambah terutama malam hari (nocturia)
e. Pada malam hari miksi harus mengejan
f. Terasa panas, nyeri atau sekitar waktu miksi (disuria)
g. Massa pada abdomen bagian bawah
h. Hematuria
i. Urgency (dorongan yang mendesak dan mendadak untuk mengeluarkan urin)
j. Kesulitan mengawali dan mengakhiri miksi
k. Kolik renal
l. Berat badan turun
m. Anemia
Kadang-kadang tanpa sebab yang diketahui, pasien sama sekali tidak dapat berkemih sehingga harus dikeluarkan dengan kateter. Karena urin selalu terisi dalam kandung kemih, maka mudah sekali terjadi cystitis dan selaputnya merusak ginjal.


G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pada pasien Benigna Prostat Hipertropi umumnya dilakukan pemeriksaan:
1. Laboratorium
Meliputi ureum (BUN), kreatinin, elekrolit, tes sensitivitas dan biakan urin
2. Radiologis
Intravena pylografi, BNO, sistogram, retrograd, USG, Ct Scanning, cystoscopy, foto polos abdomen. Indikasi sistogram retrogras dilakukan apabila fungsi ginjal buruk, ultrasonografi dapat dilakukan secara trans abdominal atau trans rectal (TRUS = Trans Rectal Ultra Sonografi), selain untuk mengetahui pembesaran prostat ultra sonografi dapat pula menentukan volume buli-buli, mengukut sisa urine dan keadaan patologi lain seperti difertikel, tumor dan batu (Syamsuhidayat dan Wim De Jong, 1997).
3. Prostatektomi Retro Pubis
Pembuatan insisi pada abdomen bawah, tetapi kandung kemih tidak dibuka, hanya ditarik dan jaringan adematous prostat diangkat melalui insisi pada anterior kapsula prostat.
4. Prostatektomi Parineal
Yaitu pembedahan dengan kelenjar prostat dibuang melalui perineum.

H. KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi pada hipertropi prostat adalah
a. Retensi kronik dapat menyebabkan refluks vesiko-ureter, hidroureter, hidronefrosis, gagal ginjal.
b. Proses kerusakan ginjal dipercepat bila terjadi infeksi pada waktu miksi
c. Hernia / hemoroid
d. Karena selalu terdapat sisa urin sehingga menyebabkan terbentuknya batu
e. Hematuria
f. Sistitis dan Pielonefritis

I. FOKUS PENGKAJIAN
Dari data yang telah dikumpulkan pada pasien dengan BPH : Post Prostatektomi dapat penulis kelompokkan menjadi:
a. Data subyektif:
 Pasien mengeluh sakit pada luka insisi.
 Pasien mengatakan tidak bisa melakukan hubungan seksual
 Pasien selalu menanyakan tindakan yang dilakukan
 Pasien mengatakan buang air kecil tidak terasa.
b. Data Obyektif:
 Terdapat luka insisi
 Takikardi
 Gelisah
 Tekanan darah meningkat
 Ekspresi w ajah ketakutan
 Terpasang kateter

J. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyamam: nyeri berhubungan dengan spasme otot spincter
2. Perubahan pola eliminasi : retensi urin berhubungan dengan obstruksi sekunder
3. Disfungsi seksual berhubungan dengan hilangnya fungsi tubuh
4. Potensial terjadinya infeksi berhubungan dengan port de entrée mikroorganisme melalui kateterisasi
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang penyakit, perawatannya.

K. RENCANA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan spasme otot spincter
Tujuan: Setelah dilakukan perawatan selama 3-5 hari pasien mampu mempertahankan derajat kenyamanan secara adekuat.
Kriteria hasil:

 Secara verbal pasien mengungkapkan nyeri berkurang atau hilang
 Pasien dapat beristirahat dengan tenang.
Intervensi:
a. Monitor dan catat adanya rasa nyeri, lokasi, durasi dan faktor pencetus serta penghilang nyeri.
b. Observasi tanda-tanda non verbal nyeri (gelisah, kening mengkerut, peningkatan tekanan darah dan denyut nadi)
c. Beri ompres hangat pada abdomen terutama perut bagian bawah
d. Anjurkan pasien untuk menghindari stimulan (kopi, teh, merokok, abdomen tegang)
e. Atur posisi pasien senyaman mungkin, ajarkan teknik relaksasi
f. Lakukan perawatan aseptik terapeutik. Laporkan pada dokter jika nyeri meningkat
2. Perubahan pola eliminasi urine: retensi urin berhubungan dengan obstruksi sekunder.
Tujuan:
 Setelah dilakukan perawatan selama 5-7 hari pasien tidak mengalami retensi urin
Kriteria:
 Pasien dapat buang air kecil teratur bebas dari distensi kandung kemih.
Intervensi:
a. Lakukan irigasi kateter secara berkala atau terus- menerus dengan teknik steril
b. Atur posisi selang kateter dan urin bag sesuai gravitasi dalam keadaan tertutup
c. Observasi adanya tanda-tanda shock/hemoragi (hematuria, dingin, kulit lembab, takikardi, dispnea)
d. Mempertahankan kesterilan sistem drainage cuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan alat dan observasi aliran urin serta adanya bekuan darah atau jaringan
e. Monitor urine setiap jam (hari pertama operasi) dan setiap 2 jam (mulai hari kedua post operasi)
f. Ukur intake output cairan
g. Beri tindakan asupan/pemasukan oral 2000-3000 ml/hari, jika tidak ada kontra indikasi]
h. Berikan latihan perineal (kegel training) 15-20x/jam selama 2-3 minggu, anjurkan dan motivasi pasien untuk melakukannya.
3. Resiko tinggi disfungsi seksual berhubungan dengan sumbatan saluran ejakulasi, hilangnya fungsi tubuh
Tujuan:
Setelah dilakukan perawatn selama 1-3 hari pasien mampu mempertahankan fungsi seksualnya
Kriteria hasil:
a. Pasien menyadari keadaannya dan akan mulai lagi intaraksi seksual dan aktivitas secara optimal.
b. Intervensi:
c. Motivasi pasien untuk mengungkapkan perasaannya yang berhubungan dengan perubahannya
d. Jawablah setiap pertanyaan pasien dengan tepat
e. Beri kesempatan pada pasien untuk mendiskusikan perasaannya tentang efek prostatektomi dalam fungsi seksual
f. Libatkan kelurga/istri dalam perawatan pmecahan masalah fungsi seksual
g. Beri penjelasan penting tentang:
h. Impoten terjadi pada prosedur radikal
i. Adanya kemungkinan fungsi seksual kembali normal
j. Adanya kemunduran ejakulasi
k. Anjurkan pasien untuk menghindari hubungan seksual selama 1 bulan (3-4 minggu) setelah operasi.
4. Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan port de entrée ikroorganisme melalui kateterisasi
Tujuan:
Setelah dilakukan perawatan selama 1-3 hari pasien terbebas dari infeksi

Kriteria hasil:
 Tanda-tanda vital dalam batas normal
 Tidak ada bengkak, aritema, nyeri
 Luka insisi semakin sembuh dengan baik
Intervensi:
a. Lakukan irigasi kandung kemih dengan larutan steril.
b. Observasi insisi (adanya indurasi drainage dan kateter), (adanya sumbatan, kebocoran)
c. Lakukan perawatan luka insisi secara aseptik, jaga kulit sekitar kateter dan drainage
d. Monitor balutan luka, gunakan pengikat bentuk T perineal untuk menjamin dressing
e. Monitor tanda-tanda sepsis (nadi lemah, hipotensi, nafas meningkat, dingin)
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang penyakit, perawatannya
Tujuan :
Setelah dilakukan perawatan selama 1-2 hari
Kriteria :
Secara verbal pasien mengerti dan mampu mengungkapkan dan mendemonstrasikan perawatan
Intervensi:
a. Motivasi pasien/ keluarga untuk mengungkapkan pernyataannya tentang penyakit, perawat
b. Berikan pendidikan pada pasien/keluarga tentang:
c. Perawatan luka, pemberian nutrisi, cairan irigasi, kateter
d. Perawatan di rumah
e. Adanya tanda-tanda hemoragi

Pengaturan Cairan Elektrolit Tubuh

DEFINISI
Garam adalah suatu senyawa kimia sederhana yang terdiri dari atom-atom yang membawa ion positif maupun ion negatif.
Misalnya garam meja (natrium klorida) terdiri dari ion positif natrium dan ion negatif klorida.
Natrium klorida membentuk kristal pada keadaan kering, tetapi seperti garam lainnya dalam tubuh, mudah dilarutkan dalam air.

Jika garam larut dalam air, komponennya terpisah sebagai partikel yang disebut ion.
Partikel ion terlarut ini dikenal sebagai elektrolit.
Kadar (konsentrasi) setiap elektrolit dalam larutan dari garam terlarut dapat diukur dan biasanya dihitung dalam satuan miliekuivalen dalam setiap volume larutan (mEq/L).

Elektrolit terlarut dalam tiga bagian utama dari cairan tubuh:
- Cairan dalam sel
- Cairan dalam ruang di sekeliling sel
- Darah (elektrolit terlarut dalam serum, yang merupakan bagian cair dari darah).
Kadar normal elektrolit dalam cairan tersebut bervariasi.
Beberapa sel ditemukan dalam konsentrasi tinggi di dalam sel dan dalam konsentrasi rendah di luar sel. Elektrolit lainnya ditemukan dalam konsentrasi rendah di dalam sel dan dalam konsentrasi tinggi di luar sel.

Untuk dapat berfungsi secara baik, tubuh harus menjaga konsentrasi elektrolit pada masing-masing bagian tubuh tersebut dalam rentang yang sangat terbatas.
Hal itu dilakukan dengan cara memindahkan elektrolit ke dalam atau keluar sel.
Ginjal menyaring elektrolit dalam darah dan membuang elektrolit secukupnya ke dalam air kemih untuk mempertahankan keseimbangan antara asupan dan pembuangan elektrolit harian.

Konsentrasi elektrolit dapat diukur dalam contoh darah atau air kemih di laboratorium.
Pengukuran konsentrasi elektrolit darah dilakukan untuk menemukan adanya kelainan atau untuk mengetahui respon terhadap pengobatan.

Elektrolit yang paling sering terlibat dalam gangguan keseimbangan garam adalah natrium, kalium, kalsium, fosfat dan magnesium.
Kadar klorida dan bikarbonat juga biasa diukur.
Konsentrasi klorida darah biasanya sejalan dengan konsentrasi natrium darah dan bikarbonat terlibat pada gangguan keseimbangan asam basa.

Elektrolit utama dalam tubuh:
• Ion positif
- Natrium (Na&sup+)
- Kalium (K&sup+)
- Kalsium (Ca&sup++)
- Magnesium (Mg&sup++)
• Ion negatif
- Klorida (Cl&sup-)
- Fosfat (HPO4&sup- dan H2PO4&sup-)
- Bikarbonat (HCO3&sup-).


PENGATURAN KADAR NATRIUM

Hampir seluruh natrium tubuh berada dalam darah dan dalam cairan di sekeliling sel.
Natrium tubuh berasal dari makanan dan minuman dan dibuang melalui air kemih dan keringat.
Ginjal yang normal dapat mengatur natrium yang dibuang dalam air kemih, sehingga jumlah total natrium dalam tubuh sedikit bervariasi dari hari ke hari.

Suatu gangguan keseimbangan antara asupan dan pengeluaran natrium akan mempengaruhi jumlah total natrium di dalam tubuh.
Perubahan jumlah total natrium sangat berkaitan erat dengan perubahan jumlah cairan dalam tubuh.

Kehilangan natrium tubuh tidak menyebabkan konsentrasi natrium darah menurun tetapi menyebabkan volume darah menurun.
Jika volume darah menurun, tekanan daran akan turun, denyut jantung akan meningkat, pusing dan kadang-kadang terjadi syok.

Sebaliknya, volume darah dapat meningkat jika terlalu banyak natrium di dalam tubuh.
Cairan yang berlebihan akan terkumpul dalam ruang di sekeliling sel dan menyebabkan edema.
Salah satu tanda dari adanya edema ini adalah pembengkakan kaki, poergelangan kaki dan tungkai bawah.

Tubuh secara teratur memantau konsentrasi natrium darah dan volume darah.
Jka kadar natrium terlalu tinggi, otak akan menimbulkan rasa haus dan mendorong kita untuk minum.

Sensor dalam pembuluh darah dan ginjal akan mengetahui jika volume darah menurun dan memacu reaksi rantai yang berusaha untuk meningkatkan volume cairan dalam darah.
Kelenjar adrenal mengeluarkan hormon aldosteron sehingga ginjal menahan natrium.
Kelenjar hipofisa mengeluarkan hormon antidiuretik sehingga ginjal menahan air.
Penahanan natrium dan air menyebabkan berkurangnya pengeluaran air kemih, yang pada akhirnya akan meningkatkan volume darah dan tekanan darah kembali ke normal.

Jika sensor dalam pembuluh darah dan ginjal mengetahui adanya peningkatan tekanan darah dan sensor di jantung menemukan adanya peningkatan volume darah, maka ginjal dirangsang untuk mengeluarkan lebih banyak natrium dan air kemih, sehingga mengurangi volume darah.

PENGATURAN KADAR KALIUM

Kalium memiliki peranan penting dalam metabolisme sel serta dalam fungsi sel saraf dan otot.
Sebagian besar kalium terdapat di dalam sel.

Konsentrasi kalium yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menyebabkan masalah yang serius, seperti irama jantung ya5ng abnormal atau henti jantung.
Kalium yang disimpan di dalam sel membantu memelihara konsentrasi kalium dalam darah tetap konstan.

Keseimbangan kalium dijaga dengan menyesuaikan jumlah asupan kalium dalam makanan dan jumlah kalium yang dibuang.
Sebagian besar kalium dibuang melalui air kemih, walaupun ada beberapa yang dibuang melalui tinja.

Dalam keadaan normal, ginjal menyesuaikan pembuangan kalium agar seimbang dengan asupan kalium melalui makanan.
Beberapa obat dan keadaan tertentu menyebabkan kalium berpindah ke dalam atau keluar sel; dan hal ini mempengaruhi konsentrasi kalium dalam darah.

Sumber kalium:
- Tambahan kalium
- Garam potasium
- Pisang
- Tomat
- Jeruk
- Melon
- Kentang
- Kacang-kacangan
- Bayam dan sayuran berdaun hijau lainnya
- Kacang-kacangan.


PENGATURAN KADAR KALSIUM

Kalsium penting untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk kontraksi otot, konduksi saraf dan fungsi dari berbagai macam enzim.
Sebagian besar kalsium tubuh disimpan dalam tulang, namun kalsium juga ditemukan di dalam sel dan darah.
Tubuh mengendalikan dengan tepat jumlah kalsium dalam sel dan darah.

Pemeliharaan konsentrasi kalsium yang normal dalam darah tergantung kepada:
- Asupan lewat mulut sedikitnya 500-1.000 mgr/hari
- Penyerapan dalam jumlah yang memadai dari saluran pencernaan
- Pengeluaran kelebihan kalsium dalam air kemih.

Kalsium dapat berpindah dari tulang ke dalam aliran darah sesuai kebutuhan, untuk mempertahankan konsentrasi kalsium darah.
Pemindahan kalsium dari tulang dalam jumlah yang terlalu banyak, pada akhirnya dapat menyebabkan tulang menjadi lemah dan terjadi osteoporosis.

Konsentrasi kalsium dalam darah diatur oleh 2 hormon:
1. Hormon paratiroid, dihasilkan oleh 4 kelenjar tiroid yang terletak disekitar kelenjar tiroid di leher.
Jika konsentrasi kalsium darah menurun, kelenjar paratiroid menghasilkan lebih banyak hormon paratiroid; jika konsentrasinya meningkat, kelenjar menghasilkan lebih sedikit hormon.
Hormon paratiroid merangsang saluran pencernaan untuk menyerap lebih banyak kalsium dan menyebabkan ginjal mengaktifkan vitamin D.
Selanjutnya vitamin D menambah kemampuan saluran pencernaan untuk menyerap kalsium.
Hormon paratiroid juga merangsang tulang untuk melepaskan kalsium ke dalam darah dan menyebabkan ginjal membuang lebih sedikit kalsium ke dalam urin.
2. Kalsitonin, merupakan hormon yang dihasilkan oleh sel-sel dari kelenjar paratiroid, tiroid dan kelenjar timus.
Fungsinya adalah menurunkan kadar kalsium darah dengan cara merangsang perpindahan kalsium ke dalam tulang.


PENGATURAN KADAR FOSFAT

Unsur fosfor dalam tubuh hampir seluruhnya terdapat dalam bentuk fosfat (1 atom fosfor dan 4 atom oksigen).

Sebagian besar fosfat tubuh terdapat dalam tulang.
Sisanya terutama terdapat di dalam sel, dimana fosfat terlibat dalam metabolisme energi dan juga digunakan sebagai zat pembangun molekul-molekul penting seperti DNA.

Fosfat dibuang dalam air kemih dan tinja.


PENGATURAN KADAR MAGNESIUM

Untuk dapat berfungsi sebagaimana mestinya, sejumlah besar enzim dalam tubuh bergantung kepada magnesium.
Sebagian besar magnesium tubuh ditemukan dalam tulang; sangat sedikit ditemukan dalam darah.

Jumlah magnesium terutama dipelihara dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi.
Sebagian magnesium dibuang dalam air kemih, sebagian lainnya dibuang dalam tinja.

Hipokalemia

DEFINISI
Hipokalemia (kadar kalium yang rendah dalam darah) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalium dalam darah kurang dari 3.8 mEq/L darah.

PENYEBAB
Ginjal yang normal dapat menahan kalium dengan baik.
Jika konsentrasi kalium darah terlalu rendah, biasanya disebabkan oleh ginjal yang tidak berfungsi secara normal atau terlalu banyak kalium yang hilang melalui saluran pencernaan (karena diare, muntah, penggunaan obat pencahar dalam waktu yang lama atau polip usus besar).
Hipokalemia jarang disebabkan oleh asupan yang kurang karena kalium banyak ditemukan dalam makanan sehari-hari.

Kalium bisa hilang lewat air kemih karena beberapa alasan.
Yang paling sering adalah akibat penggunaan obat diuretik tertentu yang menyebabkan ginjal membuang natrium, air dan kalium dalam jumlah yang berlebihan.

Pada sindroma Cushing, kelenjar adrenal menghasilkan sejumlah besar hormon kostikosteroid termasuk aldosteron.
Aldosteron adalah hormon yang menyebabkan ginjal mengeluarkan kalium dalam jumlah besar.

Ginjal juga mengeluarkan kalium dalam jumlah yang banyak pada orang-orang yang mengkonsumsi sejumlah besar kayu manis atau mengunyah tembakau tertentu.
Penderita sindroma Liddle, sindroma Bartter dan sindroma Fanconi terlahir dengan penyakit ginjal bawaan dimana mekanisme ginjal untuk menahan kalium terganggu.

Obat-obatan tertentu seperti insulin dan obat-obatan asma (albuterol, terbutalin dan teofilin), meningkatkan perpindahan kalium ke dalam sel dan mengakibatkan hipokalemia.
Tetapi pemakaian obat-obatan ini jarang menjadi penyebab tunggal terjadinya hipokalemia.

GEJALA
Hipokalemia ringan biasanya tidak menyebabkan gejala sama sekali.

Hipokalemia yang lebih berat (kurang dari 3 mEq/L darah) bisa menyebabkan kelemahan otot, kejang otot dan bahkan kelumpuhan.

Irama jantung menjadi tidak normal, terutama pada penderita penyakit jantung.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan darah dan gejala-gejalanya.

PENGOBATAN
Kalium biasanya dapat dengan mudah digantikan dengan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kalium atau dengan mengkonsumsi garam kalium (kalium klorida) per-oral.
Kalium dapat mengiritasi saluran pencernaan, sehingga diberikan dalam dosis kecil, beberapa kali sehari.

Sebagian besar orang yang mengkonsumsi diuretik tidak memerlukan tambahan kalium.
Tetapi secara periodik dapat dilakukan pemeriksaan ulang dari konsentrasi kalium darah sehingga sediaan obat dapat diubah bilamana perlu.

Pada hipokalemia berat, kalium bisa diberikan secara intravena.
Hal ini dilakukan dengan sangat hati-hati dan biasanya hanya dilakukan di rumah sakit, untuk menghindari kenaikan kadar kalium yang terlalu tinggi.

Hipernatremia

DEFINISI
Hipernatremia (kadar natrium darah yang tinggi) adalah suatu keadaan dimana kadar natrium dalam darah lebih dari 145 mEq/L darah.

PENYEBAB
Pada hipernatremia, tubuh mengandung terlalu sedikit air dibandingkan dengan jumlah natrium.
Konsentrasi natrium darah biasanya meningkat secara tidak normal jika kehilangan cairan melampaui kehilangan natrium, yang biasanya terjadi jika minum terlalu sedikit air.

Konsentrasi natrium darah yang tinggi secara tidak langsung menunjukkan bahwa seseorang tidak merasakan haus meskipun seharusnya dia haus, atau dia haus tetapi tidak dapat memperoleh air yang cukup untuk minum.
Hipernatremia juga terjadi pada seseorang dengan:
- fungsi ginjal yang abnormal
- diare
- muntah
- demam
- keringat yang berlebihan.

Hipernatremia paling sering terjadi pada usia lanjut.
Pada orang tua biasanya rasa haus lebih lambat terbentuk dan tidak begitu kuat dibandingkan dengan anak muda.
Usia lanjut yang hanya mampu berbaring di tempat tidur saja atau yang mengalami demensia (pilkun), mungkin tidak mampu untuk mendapatkan cukup air walaupun saraf-saraf hausnya masih berfungsi.
Selain itu, pada usia lanjut, kemampuan ginjal untuk memekatkan air kemih mulai berkurang, sehingga tidak dapat menahan air dengan baik.
Orang tua yang minum diuretik, yang memaksa ginjal mengeluarkan lebih banyak air, memiliki resiko untuk menderita hipernatremia, terutama jika cuaca panas atau jika mereka sakit dan tidak minum cukup air.

Hipernatemia selalu merupakan keadaan yang serius, terutama pada orang tua.
Hampir separuh dari seluruh orang tua yang dirawat di rumah sakit karena hipernatremia meninggal.
Tingginya angka kematian ini mungkin karena penderita juga memiliki penyakit berat yang memungkinkan terjadinya hipernatremia.

Hipernatremia dapat juga terjadi akibat ginjal mengeluarkan terlalu banyak air, seperti yang terjadi pada penyakit diabetes insipidus.
Kelenjar hipofisa mengeluarkan terlalu sedikit hormon antidiuretik (hormon antidiuretik menyebabkan ginjal menahan air) atau ginjal tidak memberikan respon yang semestinya terhadap hormon.
Penderita diabetes insipidus jarang mengalami hiponatremia jika mereka memiliki rasa haus yang normal dan minum cukup air.

Penyebab utama dari hipernatremi:
1. Cedera kepala atau pembedahan saraf yang melibatkan kelenjar hipofisa
2. Gangguan dari elektrolit lainnya (hiperkalsemia dan hipokalemia)
3. Penggunaan obat (lithium, demeclocycline, diuretik)
4. Kehilangan cairan yang berlebihan (diare, muntah, demam, keringat berlebihan)
5. Penyakit sel sabit
6. Diabetes insipidus.

GEJALA
Gejala utama dari hipernatremia merupakan akibat dari kerusakan otak.
Hipernatremia yang berat dapat menyebabkan:
- kebingungan
- kejang otot
- kejang seluruh tubuh
- koma
- kematian.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan darah dan gejala-gejalanya.

PENGOBATAN
Hipernatremia diobati dengan pemberian cairan.
Pada semua kasus terutama kasus ringan, cairan diberikan secara intravena (melalui infus).
Untuk membantu mengetahui apakah pembelian cairan telah mencukupi, dilakukan pemeriksaan darah setiap beberapa jam.
Konsentrasi natrium darah diturunkan secara perlahan, karena perbaikan yang terlalu cepat bisa menyebabkan kerusakan otak yang menetap.

Pemeriksaan darah atau air kemih tambahan dilakukan untuk mengetahui penyebab tingginya konsentrasi natrium.
Jika penyebabnya telah ditemukan, bisa diobati secara lebih spesifik.
Misalnya untuk diabetes insipidus diberikan hormon antidiuretik (vasopresin).

Hipomagnesemia

DEFINISI
Hipomagnesemia (kadar magnesium yang rendah dalam darah) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi magnesium dalam darah kurang dari 1,6 mEq/L darah.

PENYEBAB
Penyakit dimana terjadi hipomagnesemia adalah kompleks dan biasanya merupakan akibat dari gangguan nutrisi dan metabolisme.

Penyebab tersering dari hipomagnesemia adalah asupan yang kurang, yang berhubungan dengan kelaparan atau kelainan penyerapan di usus dan pengeluaran yang berlebihan oleh ginjal.

Hipomagnesemia juga sering terjadi pada orang-orang yang mengkonsumsi alkohol dalam jumlah yang banyak atau yang mengalami diare terus menerus dalam waktu yang lama.

Kadar aldosteron, hormon antidiuretik atau hormon tiroid yang tinggi dapat menyebabkan hipomagnesemia karena terjadi pembuangan yang berlebihan oleh ginjal.

Penggunaan diuretik, obat anti jamur amphotericin B atau obat anti kanker cisplatin dapat juga dapat menyebabkan hipomagnesemia.

GEJALA
Hipomagnesemia dapat menyebabkan:
- kehilangan nafsu makan
- mual
- muntah
- mengantuk
- kelemahan
- perubahan kepribadian
- kejang otot
- gemetar.

Jika hipomagnesemia terjadi bersamaan dengan hipokalsemia, keadaan hipomagnesemia harus diobati terlebih dahulu sebelum mengobati hipokalsemia.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan darah dan gejala-gejalanya.

PENGOBATAN
Jika timbul gejala atau jika konsentrasi magnesium sangat rendah (kurang dari 1 mEq/L darah), diberikan magnesium per-oral maupun melalui suntikan di otot (intramuskuler) atau pembuluh balik (intravena).

Hipokalemia

DEFINISI
Hipokalemia (kadar kalium yang rendah dalam darah) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalium dalam darah kurang dari 3.8 mEq/L darah.

PENYEBAB
Ginjal yang normal dapat menahan kalium dengan baik.
Jika konsentrasi kalium darah terlalu rendah, biasanya disebabkan oleh ginjal yang tidak berfungsi secara normal atau terlalu banyak kalium yang hilang melalui saluran pencernaan (karena diare, muntah, penggunaan obat pencahar dalam waktu yang lama atau polip usus besar).
Hipokalemia jarang disebabkan oleh asupan yang kurang karena kalium banyak ditemukan dalam makanan sehari-hari.

Kalium bisa hilang lewat air kemih karena beberapa alasan.
Yang paling sering adalah akibat penggunaan obat diuretik tertentu yang menyebabkan ginjal membuang natrium, air dan kalium dalam jumlah yang berlebihan.

Pada sindroma Cushing, kelenjar adrenal menghasilkan sejumlah besar hormon kostikosteroid termasuk aldosteron.
Aldosteron adalah hormon yang menyebabkan ginjal mengeluarkan kalium dalam jumlah besar.

Ginjal juga mengeluarkan kalium dalam jumlah yang banyak pada orang-orang yang mengkonsumsi sejumlah besar kayu manis atau mengunyah tembakau tertentu.
Penderita sindroma Liddle, sindroma Bartter dan sindroma Fanconi terlahir dengan penyakit ginjal bawaan dimana mekanisme ginjal untuk menahan kalium terganggu.

Obat-obatan tertentu seperti insulin dan obat-obatan asma (albuterol, terbutalin dan teofilin), meningkatkan perpindahan kalium ke dalam sel dan mengakibatkan hipokalemia.
Tetapi pemakaian obat-obatan ini jarang menjadi penyebab tunggal terjadinya hipokalemia.

GEJALA
Hipokalemia ringan biasanya tidak menyebabkan gejala sama sekali.

Hipokalemia yang lebih berat (kurang dari 3 mEq/L darah) bisa menyebabkan kelemahan otot, kejang otot dan bahkan kelumpuhan.

Irama jantung menjadi tidak normal, terutama pada penderita penyakit jantung.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan darah dan gejala-gejalanya.

PENGOBATAN
Kalium biasanya dapat dengan mudah digantikan dengan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kalium atau dengan mengkonsumsi garam kalium (kalium klorida) per-oral.
Kalium dapat mengiritasi saluran pencernaan, sehingga diberikan dalam dosis kecil, beberapa kali sehari.

Sebagian besar orang yang mengkonsumsi diuretik tidak memerlukan tambahan kalium.
Tetapi secara periodik dapat dilakukan pemeriksaan ulang dari konsentrasi kalium darah sehingga sediaan obat dapat diubah bilamana perlu.

Pada hipokalemia berat, kalium bisa diberikan secara intravena.
Hal ini dilakukan dengan sangat hati-hati dan biasanya hanya dilakukan di rumah sakit, untuk menghindari kenaikan kadar kalium yang terlalu tinggi.

Hipofosfatemia

DEFINISI
Hipofosfatemia (kadar fosfat yang rendah dalam darah) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi fosfat dalam darah kurang dari 2,5 mgr/dL darah.

PENYEBAB
Hipofosfatemia menahun terjadi pada:
- hiperparatiroidisme
- hipotiroidisme (suatu kelenjar tiroid yang kurang aktif)
- fungsi ginjal yang buruk
- penggunaan diuretik dalam waktu lama.

Dosis racun dari teofilin bisa mengurangi jumlah fosfat dalam tubuh.
Mengkonsumsi sejumlah besar antasid alumunium hidroksida dalam waktu yang lama, juga bisa mengurangi fosfat dalam tubuh, terutama pada penderita yang menjalani dialisa ginjal.

Cadangan fosfat juga akan berkurang pada:
- malnutrisi berat
- ketoasidosis diabetikum
- keracunan alkohol yang berat
- luka bakar hebat.

GEJALA
Gejala akan muncul hanya jika konsentrasi fosfat darah sangat rendah.

Pada awalnya penderita akan mengalami kelemahan otot.
Selanjutnya tulang menjadi rapuh, mengakibatkan nyeri tulang dan fraktur (patah tulang).

Pada konsentrasi yang amat sangat rendah (kurang dari 1.5 mgr/dL darah) dapat berakibat serius, menyebabkan kelemahan otot yang semakin memburuk, stupor (penurunan kesadaran), koma dan kematian.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan darah dan gejala-gejalanya.

PENGOBATAN
Pengobatan ditentukan berdasarkan beratnya gejala dan penyebabnya.

Seorang penderita tanpa gejala dapat mengkonsumsi fosfat dalam bentuk larutan yang dapat diminum, namun cara ini bisa menyebabkan diare.
1 liter susu skim atau susu rendah lemak mengandung sejumlah besar fosfat dan umumnya lebih mudah untuk dikonsumsi.

Fosfat intravena dapat diberikan bila hipofosfatemia sangat berat atau bila fosfat tidak dapat dikonsumsi per-oral (ditelan).

Hipernatremia

DEFINISI
Hipernatremia (kadar natrium darah yang tinggi) adalah suatu keadaan dimana kadar natrium dalam darah lebih dari 145 mEq/L darah.

PENYEBAB
Pada hipernatremia, tubuh mengandung terlalu sedikit air dibandingkan dengan jumlah natrium.
Konsentrasi natrium darah biasanya meningkat secara tidak normal jika kehilangan cairan melampaui kehilangan natrium, yang biasanya terjadi jika minum terlalu sedikit air.

Konsentrasi natrium darah yang tinggi secara tidak langsung menunjukkan bahwa seseorang tidak merasakan haus meskipun seharusnya dia haus, atau dia haus tetapi tidak dapat memperoleh air yang cukup untuk minum.
Hipernatremia juga terjadi pada seseorang dengan:
- fungsi ginjal yang abnormal
- diare
- muntah
- demam
- keringat yang berlebihan.

Hipernatremia paling sering terjadi pada usia lanjut.
Pada orang tua biasanya rasa haus lebih lambat terbentuk dan tidak begitu kuat dibandingkan dengan anak muda.
Usia lanjut yang hanya mampu berbaring di tempat tidur saja atau yang mengalami demensia (pilkun), mungkin tidak mampu untuk mendapatkan cukup air walaupun saraf-saraf hausnya masih berfungsi.
Selain itu, pada usia lanjut, kemampuan ginjal untuk memekatkan air kemih mulai berkurang, sehingga tidak dapat menahan air dengan baik.
Orang tua yang minum diuretik, yang memaksa ginjal mengeluarkan lebih banyak air, memiliki resiko untuk menderita hipernatremia, terutama jika cuaca panas atau jika mereka sakit dan tidak minum cukup air.

Hipernatemia selalu merupakan keadaan yang serius, terutama pada orang tua.
Hampir separuh dari seluruh orang tua yang dirawat di rumah sakit karena hipernatremia meninggal.
Tingginya angka kematian ini mungkin karena penderita juga memiliki penyakit berat yang memungkinkan terjadinya hipernatremia.

Hipernatremia dapat juga terjadi akibat ginjal mengeluarkan terlalu banyak air, seperti yang terjadi pada penyakit diabetes insipidus.
Kelenjar hipofisa mengeluarkan terlalu sedikit hormon antidiuretik (hormon antidiuretik menyebabkan ginjal menahan air) atau ginjal tidak memberikan respon yang semestinya terhadap hormon.
Penderita diabetes insipidus jarang mengalami hiponatremia jika mereka memiliki rasa haus yang normal dan minum cukup air.

Penyebab utama dari hipernatremi:
1. Cedera kepala atau pembedahan saraf yang melibatkan kelenjar hipofisa
2. Gangguan dari elektrolit lainnya (hiperkalsemia dan hipokalemia)
3. Penggunaan obat (lithium, demeclocycline, diuretik)
4. Kehilangan cairan yang berlebihan (diare, muntah, demam, keringat berlebihan)
5. Penyakit sel sabit
6. Diabetes insipidus.

GEJALA
Gejala utama dari hipernatremia merupakan akibat dari kerusakan otak.
Hipernatremia yang berat dapat menyebabkan:
- kebingungan
- kejang otot
- kejang seluruh tubuh
- koma
- kematian.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan darah dan gejala-gejalanya.

PENGOBATAN
Hipernatremia diobati dengan pemberian cairan.
Pada semua kasus terutama kasus ringan, cairan diberikan secara intravena (melalui infus).
Untuk membantu mengetahui apakah pembelian cairan telah mencukupi, dilakukan pemeriksaan darah setiap beberapa jam.
Konsentrasi natrium darah diturunkan secara perlahan, karena perbaikan yang terlalu cepat bisa menyebabkan kerusakan otak yang menetap.

Pemeriksaan darah atau air kemih tambahan dilakukan untuk mengetahui penyebab tingginya konsentrasi natrium.
Jika penyebabnya telah ditemukan, bisa diobati secara lebih spesifik.
Misalnya untuk diabetes insipidus diberikan hormon antidiuretik (vasopresin).